SOLOPOS.COM - Gedung DPR RI (google img)

Gedung DPR RI (google img)

JAKARTA-– Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf mengungkapkan penelusuran 2.000 rekening mencurigakan anggota DPR. Menurutnya, transaksi mencurigakan tersebut mayoritas dilakukan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Kami tidak pernah tidak punya semangat tidak transparan, itu berdosa pak. Kenapa kami coret, pak? Pertanyaan di Komisi III adalah hasil analisis. Ini masih diproses,” kata M Yusuf dalam rapat Komisi III DPR dengan PPATK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2012).

Pernyataan Yusuf tersebut dalam rangka menjelaskan alasan penorehan stabilo warna hitam pada keterangan mengenai proses analisis 2.000 transaksi mencurigakan menyangkut anggota DPR.

Menurut Yusuf, jumlah transaksi mencurigakan yang dianalisis PPATK memang sangat banyak. Namun, belum pasti semua transaksi mencurigakan tersebut memang melanggar hukum.

Meski enggan memberikan penjelasan lebih lanjut soal transaksi mencurigakan anggota DPR tersebut, Yusuf mengakui bahwa sebagian besar transaksi yang dianalisis memang menyangkut anggota Banggar.

“Jumlahnya lebih dari 2.000 pak. Kebetulan memang menyangkut Banggar,” terang Yusuf.

PPATK menyatakan sedang menganalisis 2.000 transaksi mencurigakan anggota DPR. Namun pernyataan yang ditulis dalam jawaban resmi PPATK ini, dicoret dengan stabilo warna hitam.

Komisi III DPR pun mempertanyakan. Kenapa coretan hitam itu tidak dibiarkan terbuka saja. Sehingga tidak menimbulkan spekulasi macam-macam.

“Kenapa rekening anggota dewan yang mayoritas anggota Banggar dihapus? Ada tekanan tidak. Ini sudah ditulis tapi hapusnya tidak tegas juga,” tanya Ketua Komisi III DPR Benny K Harman, dalam rapat yang sama, sebelumnya.

(detikcom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya