SOLOPOS.COM - Florence Sihombing, mahasiswi pascasarjana Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan tanggapan seusai meminta maaf secara langsung kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sebuah pertemuan tertutup di kantor Gubernur DIY di Kepatihan Jl Malioboro Yogyakarta, Kamis (04/09/2014).Dalam kesempatan itu Sultan meminta kepada segenap warga Yogyakarta untuk dapat memaafkan Florence atas posting statusnya di media sosial. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA- Dengan mengatupkan dua telapak tangannya pada posisi sembah sungkem, Florence Sihombing meminta maaf kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kamis(4/9/2014).

Flo, begitu panggilan akrabnya, datang ke Kantor Gubernur, Komplek Kepatihan dengan didampingi Dekan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Paripurna dan Wakil Rektor UGM Budi Santosa Wignyosukarto. Flo dijadwalkan bertemu dengan Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Ngayogyakarta itu pada pukul 12.30 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menunggu kurang lebih satu jam, mahasiswi Magister Kenoktariatan itu akhirnya masuk ke dalam ruangan kantor Gubernur. Dalam pertemuan yang tertutup itu, Flo menyampaikan permintaan maafnya langsung kepada Sultan.

Sebelumnya karena kesal diteriaki warga ketika dituduh menerobos antrean BBM jenis pertamax 95 di SPBU Lempuyangan, Flo mengumpat di akun media sosial Path dengan membawa- bawa nama Sultan. “Oh, Sultan, plis mengertilah, Jogjamu ini terlalu membosanku,’ begitu ia menuliskan kekesalannya itu.

Saat menyampaikan maafnya kepada Sultan itu, Flo tampak mengucapkannya dengan terbata- bata sembari menahan tangis. Seorang pegawai Humas Pemda DIY sempat merekamnya dalam kamera video.

“Saya akan menjaga nama baik Jogja di hadapan Pak Dekan dan pemimpin Jogja,” ujarnya sembari mengatupkan kedua telapak tangannya itu dengan posisi sembah sungkem.

Flo mengaku terharu dan menyesal atas kejadian yang dialaminya tersebut. Ia yang belakangan disebut- sebut sebagai Ratu SPBU itu mengambil satu pelajaran yang berharga dari umpatannya di akun sosialnya itu.

“Pelajaran dari kejadian ini yang paling penting bagi saya Cuma satu, yang terkesan dalam hati saya: hargai orang lain,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Flo juga mengucapkan terima kasih kepada Sultan karena telah menerima permintaan maafnya. Dengan begitu ia pun berharap sidang etik di kampusnya dan proses hukum di Polda DIY dapat memberikan hasil yang terbaik sehingga ia dapat meneruskan kuliahnya.

“Harapan saya kelar MKn [Magister Kenoktariatan], dengan almamater UGM serta bisa membawa nama baik UGM ketika berinteraksi dengan masyarakat setelah lulus,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya