SOLOPOS.COM - Tampilan Polytron ZAP 5 (polytron.co.id)

Polytron fokus menggarap pasar smartphone dengan meminimalkan komponen impor.

Harianjogja.com, JOGJA- PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) sudah menyiapakan strategi marketing di sepanjang 2015. Perusahaan yang awalnya bergerak di jajaran perangkat elektronik rumah tangga, selama 2015 lebih konsentrasi di pasar Smartphone.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Advisor To Vice President PT Hartono Istana Teknologi Sofyan Wanandi mengatakan Polytron akan menggarap pasar Ponsel Pintar tahun ini. Dia menambahkan, dukungan pemerintah juga memberikan dorongan besar bagi Polytron untuk tetap berkonsentrasi di lini Smartphone. Hal itu dibuktikan dengan kunjungan Kementrian Komunikasi dan Informasi Rudiantara ke pabrik Polytron di Kudus, pada 23 Februari 2015 silam. Tujuannya, untuk melihat kesiapan produsen lokal dalam aturan TKDN yang diberlakukan per 1 Januari 2017 nanti. (Baca Juga : SMARTPHONE TERBARU : Ponsel 4G Lokal Polytron Dapat Dukungan dari Pemerintah)

Pemerintah, sambung Sofyan, juga memberikan perhatian terhadap nilai impor komponen yang dapat ditekan jumlahnya jika TKDN 40% dapat diterapkan pada awal tahun 2017 Untuk mendukung kebijakan tersebut dan membuktikan keseriusan Polytron di pasar ponsel pintar, pihaknya akan memproduksi unit smartphone Android dengan teknologi 4G LTE, 64 bit processor.

“Kami menggandeng Qualcomm sebagai chipset yang digunakannya di dalam ZAP 5. Bahkan, penjualan ZAP 5 di masa pre-order tembus 3000 unit di blibli.com,” ujar Sofyan, Rabu (1/4/2015).

Ditambahkan Public Relations dan Marketing Event Manager Santo Kadarusman, Polytron memiliki strategi berbeda untuk pemasaran jajaran elektroniknya. Salah satunya, menciptakan inovasi teknologi pada speaker yang segera dirilis ke pasaran.

“Di triwulan pertama 2015 ini, Polytron berhasil memproduksi puluhan juta perangkat elektronik. Untuk sembilan bulan ke depan, Polytron akan tetap konsisten memproduksi lebih banyak untuk menutupi pasar demand di Indonesia,” katanya.

Diakuinya, saat ini kendala utama dunia usaha adalah nilai tukar rupiah yang kurang stabil sehingga mempengaruhi biaya produksi sebagian komponen elektronik. Sebab, sebagian kecil komponen elektronik yang digunakan masih impor dari luar negeri.

“Namun Kami yakin hal ini dapat dilalui dengan baik. Sebab, Polytron telah eksis di Indonesia selama 40 tahun sebagai brand elektronik lokal yang hingga kini masih tetap diminati masyarakat Indonesia,” tutup Santo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya