SOLOPOS.COM - Istri polisi asal Kendal yang tewas tertembak di rumah Kapolda Kaltara saat menyambut kedatangan jenazah suaminya di RS Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023). (Solopos.com-Ria Aldila Putri)

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengingatkan Polri mengusut tuntas kasus tewasnya Brigpol Herlambang, pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), tanpa menyisakan kejanggalan.

Politikus Partai Nasdem itu tidak ingin kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat oleh Ferdy Sambo cs terulang kembali.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Kami hanya tidak ingin, institusi sehebat Polri kembali diragukan lagi kinerjanya oleh publik. Jadi Komisi III mewanti-wanti jangan sampai ada kejanggalan apapun selama pengusutan kasus. Usut apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi,” kata Sahroni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (25/9/2023).

Dia menuturkan Komisi III DPR tidak ingin Polri terjebak dalam pengusutan kasus yang berlarut-larut sebab berpotensi akan dapat mengguncang kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara.

Untuk itu, dia mengingatkan Polri menangani pengusutan kasus tewasnya pengawal pribadi Kapolda Kaltara itu secara serius karena nama baik institusi yang akan menjadi taruhannya.

“Komisi III pun sama dengan Pak Kapolri, kita percaya bahwa Polri dapat usut kasus ini dengan profesional, transparan, dan yang terpenting, hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, seluruh jajaran wajib tangani kasus ini dengan serius karena nama baik Polri jadi taruhannya,” tuturnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Sahroni menyebut pesan itu disampaikannya mengingat masih ada keraguan di tengah publik terkait temuan-temuan kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara.

Untuk itu, dia berharap Polri mampu memecah keraguan masyarakat dengan segala sumber daya dan instrumen yang dimilikinya dalam mengusut tuntas kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara, termasuk dengan membentuk tim khusus.

“Makanya kalau perlu seperti yang sudah saya sampaikan, Pak Kapolri juga bisa bentuk tim khusus untuk selidiki kasus ini,” kata Sahroni.

Sebelumnya, Minggu (24/9/2023), Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memastikan pengusutan peristiwa tewasnya Brigpol HS mengedepankan penyelidikan secara ilmiah.

“Yang jelas sudah saya perintahkan kepada Pak Kapolda, terkait peristiwa yang terjadi, betul-betul diusut secara cermat, secara tuntas, manfaatkan scientific crime investigation yang kita miliki; sehingga hasilnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” kata Sigit seusai kegiatan Donor Darah HUT ke-78 TNI di Monas, Jakarta.

Sigit telah memerintahkan Bareskrim, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), serta tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) untuk ikut terlibat dalam pengusutan kasus tersebut.

Adapun Brigpol HS ditemukan tewas di kamar rumah dinas ajudan Polda Kaltara di Tanjung Selor, Bulungan, Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 13.10 WITA diduga kelalaian saat membersihkan senjata api.

Brigpol HS merupakan Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara.

Jenazah Brigpol HS akan dikebumikan di kampung halamannya di Kendal, Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya