SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Pengamat politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti mengatakan politisi Indonesia banyak yang tidak mempunyai ideologi kuat sehingga perpindahan antarpartai kerap terjadi. “Politisi Indonesia sama seperti yang terjadi di Papua Nugini. Ideologi yang super bebas dan mudah saja pindah haluan ke kiri atau kanan,” ujar Ikrar di Jakarta, Kamis (26/7/2012).

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Dia mengatakan fenomena perpindahan kader ke partai politik lain yang diperkirakan banyak terjadi menjelang Pemilu 2014 bukanlah hal yang aneh. “Buat saya itu bukan sesuatu yang aneh. Politisi lompat pagar jadi anggota partai lain sering terjadi,” ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengatakan, sebanyak 37 kader Partai Demokrat sudah menjalin komunikasi politik dengan partainya. Salah satu alasan hengkangnya kader Partai Demokrat itu adalah citra buruk yang menyebabkan menurunnya elektabilitas Demokrat. Namun Patrice enggan menyebutkan nama-nama kader Demokrat yang akan hengkang ke partai baru itu.

“Kalau menurut saya bukan hanya karena elektabilitas partai yang menurun, terlepas belum kejadian tapi Nasdem memiliki kekuatan yang kuat sementara Demokrat seperti matahari yang mau tenggelam,” ujar peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu.

Oleh karena itu, lanjut dia, jangan kaget jika banyak kader Demokrat dan partai lainnya yang berhasrat pindah ke Nasdem. “Ini merupakan kesempatan politik, sama seperti PDIP pada Pemilu 1999 dimana banyak dibutuhkan caleg-caleg dan kemudian banyak yang masuk. Begitu juga ketika Demokrat yang muncul pada 2004,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya