SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sikap responsif SBY soal keinginan JK agar Partai Golkar menjadi oposan dikritik oleh politisi Golkar. SBY dinilai sudah terlalu jauh ikut campur urusan internal Golkar.

“Menurut saya sikap SBY kurang tepat karena JK mengutarakan dalam rapat internal bukan dalam kapasitas sebagai wakil presiden,” Kata Wakil Bendahara Umum Golkar Poempida Hidayatulloh saat dihubungi wartawan melalui telepon, Rabu (7/10).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Poempida menyayangkan SBY mengeluarkan statement politik tidak pada tempatnya. “Kami menyayangkan SBY yang memberikan komentar berbau politis. Sebaiknya kepala negara tidak ikut dalam kepentingan politik partai lain,” keluh Poem.

Namun demikian Poem mengaku tidak sepenuhnya sependapat dengan komentar JK. Menurutnya Golkar juga bukan pengemis kekuasaan.

“Kesan yang ditangkap adalah JK mendukung salah satu kandidat, kan lucu kalau begitu dalam Munas. Selama ini kan Golkar juga tidak mengemis kekuasaan,” kritik Poem.

Kritikan tajam juga muncuk dari Wakil Ketua MPR dari Golkar Hajrianto Tohari. Hajrianto menilai Munas Golkar adalah Independen.

“Munas itu independen bahkan DPP PG 2004-2009 sudah demisioner, jadi sangat egaliter dan demokratis. Pidato Ketum JK itu merupakan pandangan beliau, dan itu sah,” kata Hajrianto dalam pesan singkat kepada detikcom.

Dan yang paling berhak menilai, menurut Hajrianto, adalah forum Munas bukan orang lain diluar Golkar.

“Terserah kepada Munas sebagai pemegang kedaulatan partai untuk menanggapi pandangan Pak JK apakah diterima ataukah tidak,” tandasnya.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya