SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang–Terkait kasus penculikan bayi, RSUD Semarang menegaskan sudah menjalankan segala sesuatunya sesuai standar operasional prosedur (SOP). Namun polisi tak sependapat dengan hal itu.

Kapolresta Semarang Selatan AKBP Nurkholis mengatakan, dari temuan di lapangan, RSUD tak memiliki ruang khusus perawatan bayi. Selain itu orang-orang juga bebas keluar masuk perawatan ibu melahirkan.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Manajemen RSUD Semarang juga dinilai tidak memberi tanda khusus pada bayi. Mereka juga tidak memiliki prosedur tetap (protap) penyerahan bayi yang jelas.

“Protap ini menyebabkan tiap orang bisa mengambil alih bayi,” kata Nurkholis saat menghadiri acara serah terima jabatan di Mapolres Semarang Timur, Jl Brigjen Sudiarto, Selasa (27/10).

Namun demikian, Nurkholis mengungkapkan belum ada pegawai RSUD Semarang yang bisa dijadikan tersangka. Sebab penyelidikan kasus tersebut masih berjalan.

“Kami masih harus mengumpulkan saksi dan bukti-bukti pendukung,” jelasnya.

Nurkholis menambahkan sketsa telah disebar ke wilayah Polwiltabes Semarang. Dari kerja sama ini diharapkan bayi pasangan M Yahron dan Dwi Setyowati ditemukan.

 

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya