SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO–Jajaran POlresta Solo secara marathon memburu pimpinan Koperasi Serba Usaha (KSU) BPR Sejahtera, Pamuji, 38. Hal itu lantaran hingga saat ini polisi belum menemukan keberadaan Pamuji untuk dimintai keterangan atas kasus dugaan membawa lari uang nasabah senilai miliaran rupiah tersebut.

“Kami belum tahu keberadaan bos koperasi tersebut. Yang kami lakukan yakni meminta keterangan dari sejumlah saksi dan korban,” papar Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Edy Suranta Sitepu, saat ditemui Solopos.com, di Mapolresta Solo, Senin (4/6/2012).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Edy, hingga sampai saat ini ada tambahan laporan dari korban yang merupakan nasabah dari koperasi yang berkantor di Jalan Kyai Mojo No.26, Pasar Kliwon. Korban yang melapor diketahui bernama Nurul. Dia mengalami kerugian sekitar Rp90 juta. “Kami masih data keterangan dari masing-masing korban yang melapor. Kemungkinan akan banyak korban yang merasa dirugikan dalam perkara ini,” tegas mantan Kasat Reskrim Polres Klaten ini.

Dalam perkara ini, bendahara koperasi, Winandiyah, telah mendatangi Mapolresta Solo beberapa hari lalu untuk melaporkan dugaan penggelapan uang dari nasabah koperasi. Pamuji selaku pimpinan koperasi ditengarai melakukan tindak penggelapan dan penipuan. “Jika yang bersangkutan telah kami tangkap, Pamuji akan dikenakan jerat hukum sesuai Pasal 372 dan 378 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal empat tahun,” papar Edy mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.

Menurut Edy, pihaknya belum bisa menyebut jumlah orang yang dimintai keterangan dalam perkara ketidakjelasan pertanggungjawaban dari pimpinan mengenai dana nasabah. “Keresahanan peserta arisan ataupun nasabah atas tindakan pimpinan koperasi pasti ada. Mereka khawatir uangnya akan hilang, apalagi tidak ada pertanggungjawaban jelas melanggar hukum,” tegas Edy.

Seperti diketahui, KSU BPR Sejahtera Solo memiliki lebih dari 2.000 orang anggota dan calon anggota (nasabah). Jumlah itu tersebar di sekitar cakupan kerja lima kantor, termasuk di Pasar Gede, Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS), Pasar Ayam Semanggi, dan pasar tradisional di Pajang serta Kartasura. Kantor pusat koperasi ini berada di Jl Pamugaran Nusukan.

Sedangkan, empat kantor cabangnya tersebar di Jl Kyai Mojo Semanggi, Pasar Kliwon Solo, Jl Parangkusumo, Baki, Sukoharjo, Jl Ki Palugongso Wirun Sukoharjo, dan Jl Sumbawa Sragen.  Berdasarkan data dari koperasi, ada lebih dari 2.000 orang yang menjadi nasabah. Sedangkan total dana yang disimpan 2.000 nasabah itu tembus Rp3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya