SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di lokasi ledakan yang diduga bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

Bom Kampung Melayu menewaskan dua pelaku dan tiga polisi.

Solopos.com, JAKARTA – Kepolisian, Kamis (25/5/2017), kembali menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan bom Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jakarta.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan informasi dari akun Twitter resmi TMC Polda Metro Jaya, Kamis, pada pukul 08.39 WIB, masih dilakukan olah TKP di lokasi ledakan Kampung Melayu sehingga untuk sementara lalin dari arah Pasar Gembrong menuju Lapangan Ros dialihkan.

Petugas kembali mensterilkan lokasi ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, sekitar pukul 08.30 WIB, setelah sekitar pukul 05.00 WIB garis polisi dilepas.

Aparat juga baru menemukan dua buku telepon di dekat lokasi kejadian, karenanya TKP kembali disterilkan dengan radius 20 meter (m).

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol. Martinus Sitompul membenarkan terjadi dua ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5/2017) malam. Perbedaan jarak lokasi bom kedua yang meledak sekitar lima menit setelah yang pertama pada pukul 21.00 WIB, hanya sekitar 10 hingga 12 meter (m).

Kepolisian, lanjutnya, telah selesai melakukan olah TKP pada Kamis sekitar pukul 05.00 WIB, dan mengumpulkan beberapa informasi dan bukti dari para saksi serta komponen atau bagian serpihan bom.

Pihak kepolisian menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain itu, ia mengatakan akan melakukan pengamatan rekaman kamera CCTV yang sudah diserahkan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Berdasarkan dari rekaman kamera CCTV, menurut Martinus, kepolisian akan mencoba menganalisisnya untuk memperoleh gambaran utuh sebelum dan sesaat setelah kejadian. Dari situ diharapkan dapat diketahui apakah ini disengaja atau direncanakan dilakukan di tempat umum, dan apakah benar hanya dua pelaku saja atau ada pihak lain yang terlibat.

Pada bagian lain, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur mengatakan pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayuwarga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sebelumnya dalam pesan berantai via Whatsapp, foto wajah diduga pelaku disandingkan dengan foto seorang warga Kampung Ranji Tengah, Desa Ranji, yakni Wiryawan Indra Praja.

“Tidak benar pelaku bom bunuh diri merupakan warga Kebonpedes dan pesan berantai yang menjadi viral di dunia tersebut merupakan hoax karena orangnya ada di rumahnya dan masih hidup,” kata Rustam Mansur kepada wartawan, di Sukabumi, Kamis.

Bahkan polisi dari Polres Sukabumi Kota sempat mendatangi rumahnya dan memeriksanya. Menurutnya, karena adanya pesan berantai di dunia maya tersebut pihaknya juga sudah menjemput Wiryawan dan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Namun dari pemeriksaan tersebut yang bersangkutan tidak mengetahui dan bingung kenapa fotonya disandingkan dengan jenazah terduga teroris.

“Sekali lagi tidak ada kaitannya sama sekali dengan terduga pelaku bom di Kampung Melayu kami imbau warga, netizen dan warga pemegang smart phone agar tidak terprovokasi isu yang bermunculan di dunia maya dan masyarakat tidak perlu takut pascakejadian ini,” kata Rustam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya