Solopos.comm, BANTEN — Polisi menyebut pria asal Bekasi, NT, 62, terduga penyebar paham dewa matahari di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami gangguan jiwa.
Pernyataan polisi tersebut didasarkan pada hasil pemeriksaan dokter spesialis kejiwaan. Kasatreskrim Polres Lebak, AKP Indik Rusmono, menyampaikan hasil penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku dan para saksi.
Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group
“Kami menyarankan pelaku untuk kontrol [periksa ke dokter] dan minum obat ke psikiater, sesuai dengan Nomor Surat 001/SKKJ/RSUD/VII/2022. Sehingga, tidak memenuhi unsur tindak pidana,” kata Indik Rusmono di Lebak, Kamis (14/7/2022).
Kepolisian bekerja sama dengan dokter spesialis kejiwaan melakukan pemeriksaan terhadap NT. Hasilnya menunjukkan yang bersangkutan terindikasi gangguan kejiwaan psikopatologi.
Gangguan psikopatologi atau sakit mental yang tampak dalam bentuk perilaku dan fungsi kejiwaan tidak stabil serta dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari.
Baca Juga : Pria di Lebak Ngaku Dewa Matahari, MUI: Kami Koordinasi dengan Polisi
Indik menjelaskan hasil pemeriksaan menunjukkan NT memiliki pemahaman yang salah dan kesesatan berfikir. Selain itu, Indik mengatakan belum ditemukan unsur tindak pidana penistaan agama.
Dia menyebut apa yang dilakukan NT tidak masuk ke dalam delik penistaan agama karena tidak adanya ajakan atau hasutan kepada pihak lain. Indik mengatakan hal itu hanya pemikiran dan keyakinan pribadi NT.
Oleh karena itu, NT lebih tepat mendapatkan pembinaan keagamaan dan pengobatan secara medis terkait penyakit gangguan kejiwaan. “Kami menghentikan pemeriksaan terhadap pelaku karena mengidap gangguan kejiwaan.”
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
