SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, TANGERANG — Polisi memeriksa enam orang saksi kasus santri Pondok Pesantren Dasar El Qolam Tangerang yang meninggal pada Minggu (7/8/2022).

Polsek Cisoka tengah memeriksa enam orang saksi terkait meninggalnya santri di Pondok Pesantren Dasar El Qolam di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Minggu.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

“Kami sudah menghimpun satu saksi. Kami sudah mendapat saksi lagi enam orang,” ucap Kapolsek Cisoka, AKP Nur Rokhman, Senin (8/8/2022).

Diberitakan sebelumnya seorang santri Ponpes Dasar El Qolam Tangerang, BD, 15, asal Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang meninggal pada Minggu (7/8/2022) pukul 13.30 WIB.

Peristiwa itu kali pertama dilaporkan temannya kepada pengasuh ponpes. Saat itu, kondisi korban tidak sadarkan diri di dalam kamar.

Baca Juga : Santri Ponpes Dasar di Banten Meninggal Diduga Dianiaya Temannya

“Kemudian saksi [pihak pengurus ponpes] mengecek ke kamar santri dan setelah dicek benar BD sudah tidak sadarkan diri. Dibawa langsung oleh pengasuhnya ke klinik Gita Farma,” tuturnya.

Hasil keterangan saksi menyebutkan bahwa korban BD tidak sadarkan diri setelah berkelahi dengan seorang rekannya.

Autopsi Korban

“Ini bermula dari pelaku mendatangi kamar nomor enam, kamar korban. Tujuannya menanyakan D [temannya]. Pelaku mendorong pintu kamar mandi ternyata mengenai korban. Lalu korban marah. Setelah keluar dari kamar mandi mereka langsung berkelahi,” jelasnya.

Setelah keduanya berkelahi, lanjutnya, rekan-rekan santri di ponpes Tangerang mencoba melerai keduanya. Namun, kemarahan korban terhadap pelaku masih berlanjut. Korban terus berbicara sehingga pelaku terpancing emosi.

Baca Juga : Raperda Inisiatif DPRD Karanganyar Soal Ponpes, Waspada Kasus Jombang?

“Akhirnya pelaku balik lagi ke dalam kamar untuk memukul korban. Saat itu korban sedang memakai pakaian. Korban dipukul dan ditendang,” ujarnya.

Korban langsung terjatuh setelah menerima pukulan dan tendangan kali terakhir. Pelaku langsung ke luar kamar setelah melakukan perbuatan tersebut.

“Korban setelah kejadian langsung diam karena merasa sakit kepala dan dia tidur,” lanjutnya.

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus santri ponpes di Tangerang yang meninggal itu. Polisi memeriksa saksi-saksi dan akan melakukan autopsi terhadap korban guna mengetahui penyebab kematian.

“Dari pihak keluarga korban sudah membuat laporan polisi di Polres. Pihak keluarga korban juga bersedia melakukan autopsi.”

Baca Juga : Catut Nama Bupati Kudus, Penipu Sasar 3 Ponpes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya