SOLOPOS.COM - Asap mengepul saat serangan udara Israel menyasar Kompleks Perkantoran Pemerintah Ansar di Gaza, Jumat (14/5/2021). .(Anadolu Agency/Ali Jadallah)

Solopos.com, SOLO — Polisi Israel menyerang puluhan jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem sebelum fajar pada Rabu (5/4/2023), ungkap saksi mata, yang memicu protes di kawasan Tepi Barat hingga meluncurkan sembilan roket dari Gaza ke Israel.

Mengutip Reuters, pihak polisi Israel menyatakan tembakan itu sebagai tanggapan atas kerusuhan sebelumnya. Roket ditembakkan dari Gaza setelah sirene meraung di kota-kota di bagian Selatan. 

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Kekerasan di Tepi Barat, kawasan yang diduduki Israel dan di Yerusalem terus melonjak dalam setahun terakhir memicu kekhawatiran peningkatan ketegangan pada bulan ini, karena bulan suci Ramadan bertepatan dengan Paskah Yudaisme dan Paskah Kristen. 

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tujuh warga Palestina luka-luka akibat peluru karet dan pemukulan dalam bentrokan dengan polisi Israel di Kompleks Masjid Al-Aqsa. 

Pasukan Israel disebut mencegah petugas medis mencapai masjid. “Saya sedang duduk di kursi membaca (Qur’an),” kata seorang wanita tua kepada Reuters di luar masjid, berjuang untuk mengatur napas.

“Mereka melemparkan granat kejut, yang salah satunya mengenai dada saya,” katanya sambil menangis. 

Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka dipaksa memasuki kompleks setelah agitator bertopeng mengunci diri di dalam masjid dengan kembang api, tongkat dan batu. 

“Ketika polisi masuk, mereka dilempari batu dan kembang api ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar agitator,” kata pernyataan itu, menambahkan bahwa seorang petugas polisi terluka di bagian kaki. 

Gesekan di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal penganut Yahudi sebagai Temple Mount, telah memicu kekerasan dalam beberapa tahun terakhir. 

Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan Israel terhadap jemaah, yang mereka gambarkan sebagai kejahatan. 

“Kami memperingatkan pendudukan agar tidak melintasi garis merah di tempat-tempat suci, yang berpotensi menyebabkan ledakan besar,” kata Nabil Abu Rudeineh, Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas. 

Yordania dan Mesir, keduanya terlibat dalam upaya yang didukung Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengecam insiden tersebut untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina.

Sebuah video yang beredar di media sosial, yang belum dapat diverifikasi Reuters, menunjukkan beberapa kembang api meledak.

Polisi tampak memukuli sejumlah orang di dalam masjid. Militer Israel mengatakan sembilan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel, dengan empat diantaranya berhasil dicegat dan empat mendarat di daerah terbuka.

 

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya