SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Antara

Harianjogja.com, MAGELANG– Seorang perwira polisi dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah tewas bersama seorang tersangka yang diperiksanya, akibat jatuh ke jurang saat melalui jalan setapak Kamis (25/7/2013).

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Anggota lain yang berada di belakangnya segera berupaya menyelamatkan AKP Yahya. Mereka ikut turun ke jurang yang terjal dan berbatu itu dan menemukan keduanya tergeletak berjarak dua meter.

Saat ditemukan, tersangka sudah meninggal sedangkan AKP Yahya dalam kondisi kritis.

Kasubdit III Jatanras Polda Jateng Kompol Arman Asmara mengungkapkan kondisi medan yang penuh pepohonan dan bebatuan menyulitkan anggotanya mengevakuasi AKP Yahya maupun tersangka Munyaroh.

AKP Yahya diselamatkan terlebih dahulu dan langsung dibawa ke Puskesmas Windusari. “Namun, nyawanya tidak tertolong karena luka serius di dada dan kepala,” jelasnya.

Adapun mayat Munyaroh, baru bisa dievakuasi dua jam kemudian. Petugas bersama warga sekitar harus mencari jalan lain memutar untuk menuju dasar jurang tersebut. Mayat tersangka ditemukan masih dalam kondisi tangan terborgol.

Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Saprodin menjelaskan pengungkapan hilangnya Yolanda Irfan, polisi harus bekerja keras.

Tersangka Munyaroh yang diduga kuat sebagai otak kasus tersebut, selalu berbelit-belit saat memberikan keterangan terkait keberadaan Yolanda Irfan, sehingga AKP Yahya harus turun tangan mengungkap kasus ini. Munyaroh dan Yolanda Irfan diduga terlibat dalam kasus penggandaan uang.

Dalam perkembangan penyelidikan, tersangka mengaku telah membunuh korban dan mengubur di jurang di kaki Gunung Sumbing. Ia bersedia menunjukkan lokasinya namun hanya jika diantar oleh aparat Polda Jateng atau Mabes Polri, dan tidak bersedia jika hanya diantar aparat Polres Magelang. Syarat itu dipenuhi oleh AKP Yahya.

Permintaan itu diduga diungkapkan tersangka agar ia mudah kabur. Jika diantar petugas Polres Magelang, tersangka akan mudah mengejar karena mereka telah mengenal lokasi.

Jenazah AKP Yahya kemudian sempat dibawa ke RSUD Tidar Kota Magelang. ”Di bawa ke sini sudah dalam kondisi meninggal,” kata Direktur RSUD Kota Magelang Sri Harso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya