SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian memeriksa ruang kerangkeng manusia yang berada di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Rabu (26/1/2022). - Antara

Solopos.com, MEDAN — Polda Sumatra Utara mengklaim sudah menemukan beberapa kuburan korban jiwa akibat dugaan penganiayaan selama berada dalam kerangkeng di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin.

Menurut Kapolda Sumatra Utara Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, tidak tertutup kemungkinan kuburan itu nantinya akan dibongkar untuk membantu proses penuntasan kasus.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Panca mengatakan, sejauh ini tim masih terus bekerja. “Ini kalau dibongkar apa kepentingan dan hasil yang mau didapat nanti, tim sedang berkerja dengan kedokteran forensik. Kemungkinan ada dong, kemungkinan ada,” kata Panca saat berada di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumatra Utara, Medan, Rabu (9/2/2022) seperti dikutip Solopos.com dari Bisnis.

Baca Juga: Polisi Temukan 3 Kuburan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat

Kapolda mengatakan, dua dari tiga penghuni tersebut meninggal dunia pada 2015 dan 2019 silam.

“Tim lagi bekerja. Kalau dalam kondisi baru, kan kita sudah sampaikan bersama Komnas HAM, ada yang 2015, ada yang 2019, kan gitu,” katanya.

Sebelumnya, Panca menjelaskan setidaknya tiga orang meninggal dunia selama berada dalam kerangkeng di rumah pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin alias Cana.

Baca Juga: Inna Lillahi, 2 Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat Tewas Dianiaya

Selain itu, enam orang lainnya mengalami tindak penganiayaan dan cacat. Akan tetapi, kata Panca, terbuka kemungkinan jumlah korban akan bertambah.

Sejauh ini, penyidik masih mendalami perkara tersebut.

“Tapi kemarin sudah disampaikan, yang jelas kami terus mendalami. Ada tidak selain tiga yang kami sudah dapat, itu masih ada tidak korban meninggal lainnya. Dan kemarin juga sudah dilaporkan sama saya, selain itu juga ada korban penganiayaan. Kurang lebih enam,” kata Panca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya