SOLOPOS.COM - Pemudik bermotor (dok)

Pemudik bermotor (dok)

Jakarta — Kepolisian mengakui masih kesulitan menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada musim mudik Lebaran pada setiap tahunnya. Pesatnya pernambahan jumlah kendaraan bermotor dan jumlah pemudik menjadi penyebab utamanya.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Dari analisa, kami prediksikan masih sulit untuk menekan angka atau kasus laka lantas (kecelakaan lalu lintas),” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa, Di Mapolda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (15/8/2011)

Royke berjanji akan terus berupaya meminimalkan angka korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Menurut Royke, untuk menekan korban tewas, pihaknya akan berupaya menempatkan polisi di tempat-tempat rawan kecelakaan dan kemacetan. Selain itu pihaknya juga meningkatkan penindakan berupa penilangan dan peneguran kepada pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas.

“Pengendara-pengendara yang melanggar aturan lalu lintas itu, seperti mengebut, jalan zig-zag, melawan arus, tidak memakai perlengkapan standar berkendaraan atau kelengkapan fungsi kendaraannya tidak memadai, adalah yang berpotensi menjadi korban kecelakaan atau meyebabkan terjadi kecelakaan,” imbuhnya.

Royke memaparkan pada Operasi Ketupat Jaya 2009, kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 266 kasus dengan korban meninggal dunia 33 orang, luka berat 145 orang, dan luka ringan 14 orang. Sedangkan pada Operasi Ketupat Jaya 2010, terjadi 213 kasus kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia 45 orang, luka berat 76 orang, dan luka ringan 161 orang.

Sementara dilihat dari kendaraan yang mengalami kecelakaan, pada Operasi Ketupat Jaya 2009, kecelakaan lalu lintas itu melibatkan 319 unit kendaraan, dengan paling besar terjadi pada motor yakni 198 unit motor. Tahun 2010 kendaraan yang terlibat kecelakaan meningkat 21,32 persen menjadi 387 kendaraan, dengan motor mencapai 237 unit. Untuk motor ini, berarti ada kenaikan 18,70 persen dari tahun 2009 ke 2010.

dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya