SOLOPOS.COM - Sejumlah seniman Surabaya menggelar aksi simpati di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jumat (10/1/2014) lalu. Aksi yang diikuti seniman dari berbagai cabang seni tersebut, dipicu oleh matinya sejumlah satwa yang ada KBS sepanjang 2013 dan awal 2014. (JIBI/Solopos/Antara/Eric Ireng)

Solopos.com, SURABAYA – Kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali terjadi. Kali ini, seekor kijang koleksi KBS ditemukan tewas dalam kandangnya. Berdasarkan keterangan pihak KBS, kijang ini mati akibat sakit kembung.

Agus Supangat, Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, menjelaskan kijang berusia delapan tahun ini diperkirakan mati pada Kamis (13/2/2014) sekitar pukul 05.00 WIB. Bangkai kijang itu ditemukan pertama kali oleh petugas saat hendak melakukan pengecekan.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Kematian kijang ini mengurangi jumlah koleksi kijang KBS, sekarang jumlahnya tinggal 19 ekor,” katanya, Kamis (13/2/2014).

Berdasarkan  hasil otopsi, dalam perut kijang itu ditemukan sisa makanan berupa rumput. Menurut Agus, hewan pemakan rumput memang rentan terhadap penyakit kembung dibandingkan satwa yang tidak makan rumput.

“Kembung di lambungnya. Ditemukan tumpukan gas dan sisa makanan. Untuk memastikan lebih lanjut, organ-organnya dikirim ke Fakultas Kedokteran Hewan Unair,” ujarnya. Agus menjelaskan saat otopsi dilakukan juga disaksikan oleh anggota Satpol PP, dokter hewan dari Dinas Pertanian Surabaya, dan Polhut BKSDA Jawa Timur.

Kematian satwa di KBS ini menambah daftar panjang jumlah hewan yang mati dalam kandangnya. Setelah heboh kematian singa Michael yang tergantung di tali sling pintu, kematian komodo, harmau Benggala Candrika, dan kini kijang.

Sebelumnya, PDTS KBS juga telah membeberkan bahwa ada 84 ekor satwa yang saat ini dalam kondisi sakit, cacat dan tua. Hanya dalam jeda waktu beberapa hari, satu persatu satwa KBS pun mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya