SOLOPOS.COM - Pengelola Galeri Investasi Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Ririn Safitri memperlihatkan prestasi yang dicapai selama tiga tahun terakhir, Senin (2/12/2013).(JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak

Harianjogja.com, JOGJA-Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Kristen Duta Wcana (UKDW), selama tiga tahun berturut-turut mampu meraih predikat terbaik dalam aktivitas dan edukasi pemerataan pasar modal. UKDW berhasil menyisihkan 109 galeri investasi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Galeri UKDW tersebut dibuka atas kerja sama dengan BEI dan PT Valbury Asia Securities.

“Kami terus melakukan edukasi terhadap mahasiswa maupun masyarakat. Setiap tahun kami membuka kelas edukasi tingkat basic, intermediate, maupun advance juga bagi masyarakat umum. Sejak 2011 hingga 2013 kami menerima penghargaan terbaik berturut-turut untuk kategori aktivitas edukasi dan pemerataan informasi,” kata Pengelola Galeri Investasi Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Ririn Safitri, Senin (2/12/2013).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sejak bekerja sama dengan Valbury pada 2011, jumlah investor di Galeri Investasi UKDW hingga 2013 ini mencapai 29 orang dan 30% di antaranya kalangan mahasiswa. Tahun depan, pihaknya akan menargetkan 100 orang investor dengan kenaikan omzet dari rata-rata Rp700 juta menjadi Rp1 miliar. Peningkatan target terseut dipengaruhi oleh kebijakan baru BEI yang menurunkan jumlah lembar saham untuk satu lot.

“BEI akan menurunkan jumlah minimal pembelian saham dari 500 per lot menjadi 100 per lot, mulai Januari tahun depan. Kebijakan ini diharapkan bisa menarik lebih banyak investor karena dana yang harus dikeluarkan investor pun jauh lebih murah,” katanya.

Bukan hanya untuk civitas akademika UKDW dan masyarakat sekitar, namun edukasi tentang pasar modal itu pun dilakukan hingga ke Temanggung terutama bagi masyarakat menengah ke atas agar mereka berinvestasi secara sehat dan efisien. “Belum lama ini kami juga go to school ke SMA Regina Pacis Solo memberi edukasi bagi siswa-siswi di sana,” tutur Ririn lebih jauh.

Sementara, Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, BEI mendirikan 109 galeri investasi kerja sama dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Mulai Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. “Sebenarnya kami ingin mengajak seluruh masyarakat agar ikut menjadi investor. Tapi, kami mendahulukan sasaran mahasiswa dan civitas akademika karena industri pasar saham susah-susah gampang dipahami,” ujarnya.

Selain itu, sambung Ito, alasan mahasiswa menjadi sasaran “tembak” untuk meramaikan industri pasar modal karena selama ini sangat sedikit mahasiswa yang terjun. Bila mahasiswa terjun langsung ke industri pasar saham, katanya, ada sejumlah keuntungan yang didapat. Selain menarik minat mereka untuk berkarir di bidang pasar modal, mahasiswa bisa mengembangkan investasi mereka semakin besar lagi. Mereka juga bisa menjadi entrepreneur usai lulus kuliah. “Syarat menjadi SDM di industri ini tentu harus memiliki pengetahuan akan dunia ini,” tambah Ito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya