SOLOPOS.COM - Warga Desa Semaja, Kabupaten Nunukan, Hani, 39 (kanan) dan petugas PLN setelah melakukan penyambungan listrik di rumahnya, Sabtu (17/6/2023). (Brand Content PLN)

Solopos.com, NUNUKAN — Sebanyak 500 kepala keluarga (KK) di tiga desa yang terletak di perbatasan RI-Malaysia di Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur (Kaltim), kini bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam penuh. Hal tersebut setelah PT PLN (Persero) memanfaatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah untuk menghadirkan listrik 24 jam di tiga desa tersebut, yakni Desa Sekaduyan Taka, Desa Tabur Lestari, dan Desa Semaja, sejak awal Juni 2023.

Kehadiran PLN di desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu pun disyukuri Hani, 39, warga Desa Semaja yang rumahnya akhirnya teraliri listrik secara penuh. “Saya ucapkan terima kasih untuk seluruh pihak yang terlibat, terutama PLN yang membuat desa kami akhirnya bisa merasakan listrik menyala 24 jam, sehingga malam kami tak khawatir gelap lagi,” ujar Hani.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia mengatakan, kehadiran listrik menjadi berkah karena dapat menggerakkan roda perekonomiannya serta bermanfaat bagi anak-anak untuk belajar di malam hari. “Kini anak-anak bisa belajar pada malam hari, dan saya bisa menyalakan kulkas untuk berjualan,” ujar Hani.

Dengan hadirnya listrik PLN, juga membuat warga dapat semakin berhemat. Sekretaris Desa Sekaduyan Taka, Tarto, 37, menjelaskan sebelumnya beberapa warga menggunakan genset untuk menghasilkan listrik. Dalam sebulan, setiap warga bisa mengeluarkan biaya lebih dari Rp2 juta untuk membeli bahan bakar minyak (BBM). Setelah hadirnya listrik, warga hanya mengeluarkan biaya Rp300.000.

“Selain lebih mahal, kita juga repot karena harus membeli BBM serta menjaga dan memelihara genset. Kalau pakai listrik PLN, sangat mudah, semua tinggal pakai saja,” ucap Tarto.

Keadilan Sosial

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan kehadiran listrik diharapkan dapat mewujudkan energi berkeadilan serta mendorong perekonomian masyarakat. Untuk itu, PLN akan terus menghadirkan listrik ke berbagai wilayah di Tanah Air sekaligus upaya meningkatkan rasio elektrifikasi nasional.

“Ini adalah bentuk kehadiran negara. PLN di sini mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. PLN ingin semua masyarakat dapat merasakan listrik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya,” kata Darmawan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Joice Lanny Wantania, menjelaskan sebelum penyalaan pada Juni 2023, proses pemberian tegangan pertama di tiga desa ini sudah dilakukan sejak Februari. Joice menyampaikan, dengan penyalaan ini, sudah ada 7 desa yang berhasil dialiri listrik 24 jam sepanjang tahun 2023.

“Untuk Provinsi Kalimantan Utara, hingga Juni 2023 sudah ada tujuh desa yang berhasil kita tingkatkan operasional jam menyalanya menjadi 24 jam, tersebar di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Bulungan yakni Naha Aya, Lepak Aru, dan Long Pari, Kabupaten Tana Tidung yaitu Tengku Dacing dan yang baru saja dinyalakan di Sei Menggaris ini,” ungkap Joice.

Joice berharap masuknya listrik di daerah ini dapat mendorong segala sektor kehidupan seperti ekonomi, sosial, pendidikan dan sektor pendukung lainnya yang bergantung pada listrik.

“Dengan dukungan yang luar biasa dari pemerintah melalui PMN, semangat kami terus bergelora untuk menerangi nusantara, kami berharap energi berkeadilan bisa terwujud bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan Utara,” tutup Joice.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya