Jakarta (Solopos.com) — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkomitmen mengawal pemerintahan SBY-Boediono hingga tahun 2014. Namun demikian jika SBY mengusir dari koalisi, PKS menyatakan siap menjadi oposisi.
“Kalau SBY secara resmi meminta PKS keluar dari koalisi, PKS welcome saja dan kita tahu apa yang akan kita lakukan. Buat PKS kalau kita harus berbalik menjadi oposisi ya tidak masalah. Koalisi atau oposisi hanya sarana perjuangan,” tegas Sekjen PKS, Anis Matta, Jumat (25/2/2011).
Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung
Anis menuturkan sejauh ini komunikasi antara PKS dengan Presiden SBY sebagai pimpinan koalisi sangat baik. Namun jika Presiden SBY mendengarkan desakan Partai Demokrat (PD) yang meminta PKS keluar dari koalisi, PKS pun siap menerima kenyataan.
“Selama ini komunikasi masih baik. Tetapi kalau mereka keluarkan PKS ya kita siap. Waktu zaman Ibu Mega saja PKS menjadi oposisi sendirian kenapa takut,” tegas Anis.
Partai Demokrat berkali ulang menyampaikan desakan agar Golkar dan PKS keluar dari koalisi. PD melihat PKS dan Golkar kerap berbeda pendapat dengan sikap partai koalisi.
Ketegangan antara PD dengan PKS memuncak saat PKS mendukung hak angket mafia pajak DPR bersama Golkar, PDIP, dan Hanura. PKS dan Golkar dianggap mendukung penggunaan hak yang bisa mengancam pemerintahan.
Namun berkali-kali PKS dan Golkar membantah melanggar aturan koalisi. PKS dan Golkar bahkan menegaskan tidak akan keluar koalisi dan menolak menarik menteri di kabinet.
(dtc/try)