SOLOPOS.COM - Deretan tenda pedagang kaki lima (PKL) berdiri di Jl Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Galih Pradipta)

Pedagang Pasar Tanah Abang mengeluhkan kian sepinya pengunjung setelah PKL dibolehkan berdagang gratis di jalan.

Solopos.com, JAKARTA — Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tempat gratis kepada pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang dinilai mengistimewakan satu pihak. Di sisi lain, pedagang yang menghuni kios-kios dalam Pasar Tanah Abang merasakan kian sepinya pengunjung di dalam pasar.

Promosi Jangkau Level Grassroot, Pembiayaan Makro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 T

Padahal, merekalah yang selama ini berdagang sesuai aturan. Sejumlah pedagang yang menempati kios Pasar Tanah Abang mengeluhkan kebijakan pemerintah melegalkan PKL berjualan di sisi Jl. Jati Baru Raya. Kebijakan tersebut dirasakan membikin pendapatan mereka menjadi turun karena sebagian pengunjung memilih belanja di tepi jalan.

“Ya jadi sepilah. Orang-orang [yang awalnya] pada ke dalam toko, jadi pada belanja di depan. Selain dikasih tempat gratis, mereka untung banyak dibanding kita-kita di kios yang bayar sewa,” ujar pedagang bernama Isa kepada Suara.com, Jumat (22/12/2017).

Isa membuat perbandingan. Sebelum muncul kebijakan itu, sejak pagi biasanya kios sudah dikunjungi banyak orang. Tapi dari tadi pagi, tempat usaha Isa yang sepi.

“Jadi berkuranglah omsetnya. Biasanya dari pagi sudah banyak pembeli, kalau sekarang cuma satu atau dua yang beli. Kalau mereka nggak bayar, kalau kami, omset turun, harus bayar sewa juga,” kata dia.

Hal yang sama dikatakan pedagang kain bernama Nita, 19. Kebijakan penataan PKL dinilainya baik, tetapi jika seperti ini justru berdampak tidak baik bagi pemilik kios.

“Bagus sih, enggak semrawut lagi. Tapi imbasnya jadi sepi di kios-kios kita. Mereka pembeli lebih memilih ke pedagang PKL daripada di dalam kios? Mereka enak gratis, sementara kios kami bayar. Mending kami pindah saja di depan juga biar gratis,” kata Nita.

Pemerintah Provinsi Jakarta mulai memberlakukan program penataan kawasan Tanah Abang sejak pagi tadi. Dalam pelaksanaan program jangka pendek itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengerahkan sebanyak 200 personil.

Jl. Jati Baru Raya sisi timur diperuntukkan sebagai tempat berjualan 400 PKL. Sementara, di sisi barat digunakan untuk mobilitas bus Transjakarta gratis Tanah Abang Eksplorer.

Dilansir Suara.com, Kepala Dishub Jakarta Andry Yansyah menuturkan untuk rekayasa lalu lintas di kawasan Tanah Abang sudah dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Aparat Dishub dikerahkan untuk memantau, membantu pengendara, dan mengatur lalu lintas di 17 titik simpang jalan di kawasan Tanah Abang.

“Selain bus Transjakarta, kendaraan lain dilarang melintas di Jl. Jati Baru Raya sepanjang 450 meter,” kata Andri.

Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan penataan ini diharapkan menjadi solusi terbaik untuk PKL dan masyarakat yang beraktivitas di kawasan Tanah Abang. “Kita ingin kawasan Tanah Abang tertib, aman dan nyaman,” kata dia.

Di sisi lain, salah seorang pengguna moda transportasi umum, Rafael Athar, 30, merasakan penataan ini lebih memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki. “Hampir tiap hari saya lewat sini. Saya lihat sekarang lebih tertib dan tertata,” kata dia.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menata kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Nantinya ruas jalan di wilayah itu akan ditutup untuk kendaraan bermotor sehingga PKL bebas menjual barang dagangan.

Penutupan Jl. Jati Baru Raya berlangsung pada pukul 08.00-18.00 WIB. Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 400 unit tenda untuk memfasilitasi PKL yang biasa berjualan di sana.

Nantinya, tenda PKL akan ditempatkan di satu arah ruas jalan. Sementara itu, di sisi lain ruas jalan akan digunakan untuk mobilisasi bus pengumpan (shuttle bus) Transjakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya