SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Produksi PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) turun hingga 152.000 barel per hari (bph) akibat kebocoran pipa gas milik PT Transportasi Gas Indonesia sejak Rabu (29/9).

“Laporan yang kami terima, produksi CPI hari Jumat ke Sabtu kemarin turun 152 ribu bph dari rata-rata produksi sebesar 374 ribu bph. Untuk produksi Sabtu ke Minggu saya belum dapat laporan,” ujar Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), Elan Biantoro, saat dihubungi, Minggu (3/10).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Elan, penurunan produksi itu belum termasuk penurunan produksi dari lapangan-lapangan minyak yang dioperasikan oleh BOB Pertamina-Bumi Siak Pusako (BOB P-BSP) dan BUMD Sarana Pembangunan Riau (BUMD SPR).

“Untuk BOB Pertamina-BSP 14.000 bph dan BUMD SPR 510 bph,” jelasnya.

Elan juga menjelaskan turunnya produksi lapangan-lapangan minyak itu akan mempengaruhi perolehan produksi minyak nasional. Namun dia yakin penurunan produksi segera dikompensasi ketika kegiatan produksi kembali normal.

“Biasanya kan kalau habis ditutup, lalu dibuka maka produksi minyak yang dihasilkan bisa lebih tinggi dari sebelumnya,” ungkapnya.

Elan memastikan kebocoran pipa itu sudah selesai diperbaiki Sabtu (2/10) sore dan diharapkan Gas dari lapangan Grissik milik ConocoPhilips ke lapangan Duri milik PT Cheveron Pasific Indonesia (CPI) akan mulai mengalir, Senin (4/10).

dtc/try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya