SOLOPOS.COM - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Taufiqurrahman Ruki (kiri) menerima cendera mata dari Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad seusai penandatanganan kerja sama Bersih dari Grativikasi di Jakarta, (31/3/2015). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Pimpinan KPK dihadapkan tugas berat. Begitu juga Taufiequrrachman Ruki yang berat badannya naik sejak kembali ke KPK.

Solopos.com, JAKARTA — Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPK, Taufiequrrachman Ruki, mengakui berat badannya sempat naik hingga lebih 90 kg. Kenaikan berat badan tersebut terjadi setelah Ruki ditugaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin KPK menggantikan posisi Abraham Samad.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Taufiequrrachman Ruki mengakui tidak mudah untuk menjadi seorang pimpinan KPK?. Pasalnya, menurut Ruki, banyak yang harus diselesaikan selama dirinya menjabat sebagai Plt. Ketua KPK. Di antara tugasnya adalah menyelesaikan 36 perkara korupsi yang sempat mangkrak di KPK dan harus diselesaikan sebelum pergantian pimpinan KPK.

“Berat badan saya tembus melewati 90 kg, karena kita ditekan kerjaan,?” tutur Taufiequrrachman Ruki di Gedung KPK Jakarta, Jumat (24/4/2015) malam.

Banyaknya tekanan untuk menyelesaikan perkara korupsi membuat nafsu makan Ruki bertambah besar. Ruki menceritakan asistennya yang seringkali mengisi piring kosong di meja kerjanya dengan makanan. Biasanya, Ruki langsung menghabiskan makanan itu.

“?Saya makan melulu, ngemil melulu. Tidak boleh lihat piring kosong. Begitu kosong, langsung diisi asisten saya,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya