SOLOPOS.COM - Pasangan Capres-Cawapres, Wiranto-Hary Tanoe Sudibyo (Win-HT), Kamis (21/11/2013) siang, bertatap muka dengan warga di Kenteng, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Pasangan Capres-Cawapres, Wiranto-Hary Tanoe Sudibyo (Win-HT), Kamis (21/11/2013) siang, bertatap muka dengan warga di Kenteng, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Pasangan Capres-Cawapres, Wiranto-Hary Tanoe Sudibyo (Win-HT), Kamis (21/11/2013) siang, bertatap muka dengan warga di Kenteng, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO –Pasangan capres-cawapres, Wiranto-Hary Tanoesoedibjo (Win-HT), Kamis (21/11/2013) siang, bertatap muka dengan warga Kenteng, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Selain blusukan, Wiranto sempat bernyanyi untuk warga.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Berdasarkan pantauan Solopos.com, kunjungan itu mulai pukul 10.00 WIB. Rombongan WIN-HT sedikitnya mampir ke tiga rumah warga. Salah satunya, pasangan tersebut berdialog dengan warga yang tinggal di rumah yang berukuran tak lebih dari 5 meter x 5 meter.

Selain memastikan mencalonkan diri jadi presiden, Wiranto beberapa kali memastikan warga di lokasi tersebut  telah mengenalnya.

“Sudah sering lihat di TV? Sama kan dengan aslinya ini, pernah dengar suaranya juga kan?,” tanya Wiranto di depan kerumunan warga yang mayoritas mengenakan kaus bertuliskan nama pasangan tersebut.

Wiranto mengaku prihatin melihat kekurangan warga. “Saya lihat gembira semua di sini. Nggak ada kekurangan? Betul nggak ada kekurangan?,” tanya Wiranto memastikan kondisi warga.

Mantan petinggi TNI tersebut menerangkan telah berkunjung ke lima rumah warga. “Kita prihatin. Semoga 2014 ada perubahan baik,” ujarnya.

HT pun menyusul mempertegas meminta dukungan warga. “Beliau [Wiranto] dari Solo, jadi harus didukung. Bukan mau cari jabatan, materi, kami hanya prihatin maka maju mengabdi,” katanya.

Dia pun berujar, jika terpilih dalam Pemilu 2014, tak ada warga miskin di Indonesia setelah 10 tahun nanti. “Jika jadi, 10 tahun nggak ada masyarakat miskin di Indonesia,” tandas HT.

Menyinggung masalah banyaknya keberadaan anak kecil di Kenteng, HT pun bercerita mengenai perjuangan ayahnya. “Dulu bapak saya kelas 3 SD. Jadi artinya apa, nasib nggak seperti ini terus,” tukasnya.

Saat datang di lokasi dialog dengan audiens di sebuah gang itu, HT pun disebut-sebut pembawa acara sebagai pengusaha muda sukses. Sedikit menggelitik tanggapan warga sesaat setelah bersalaman dengan HT di sana.  “Tangannya putih banget. Dijejerke, tangan saya kelihatan hitam,” kata Natalis sembari menjulurkan tangan, memeragakan bersalaman dengan HT, di depan Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya