SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO)

ILUSTRASI (JIBI/HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO)

JAKARTA- Partai opisisi saat ini diprediksikan bakal mendiminasi saat pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Demikian diungkapkan, Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Alasannya, perasaan kecewa masyarakat terhadap kinerja pemerintah saat ini.

Promosi Peduli Lingkungan Hidup, Program BRI Menanam-Grow & Green Pulihkan Ekosistem

“Dalam situasi seperti ini, figur-figur dari partai oposisi relatif menangguk dukungan dari masyarakat yang kecewa terhadap kinerja incumbent,” kata Ketua Departeman Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Philips J. Vermote, dalam jumpa pers hasil survei nasional CSIS terkait prospek Pilpres 2014 di kantornya Jalan Palmerah Barat, Jakarta, Rabu (15/02/2012).

Menurut Philips, masyarakat menilai kinerja pemerintah di bidang penegakan hukum, pengentasan kemiskinan, dan pemberantasan korupsi sangat lemah. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan CSIS terhadap 2.117 responden di 23 provinsi pada 16-24 Januari 2012.

Dalam pemberantasan korupsi, 25,4 persen responden menilai semakin buruk, 40,2 persen menilai sedikit mengalami kemajuan, dan 16,3 persen menilai banyak kemajuan. Sementara di bidang pengentasan kemiskinan, 31,7 persen responden menilai semakin buruk, 38,5 persen menilai mengalami sedikit kemajuan, serta 12, 9 persen menilai banyak kemajuan. Untuk penegakan hukum, sebanyak 32,6 persen responden menilai semakin buruk, 30,6 persen mengalami sedikit kemajuan, dan 12,8 persen menilai mengalami banyak kemajuan.

“Kurang dari seperlima masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa ada banyak perbaikan di tiga permasalahan tersebut, sementara sisanya beranggapan bahwa tidak banyak kemajuan bahkan kemunduran,” tambah Philips.

Penilaian itu berdampak pada dukungan terhadap calon presiden. Responden cenderung memilih calon presiden dari partai oposisi dibanding incumbent.

“Survei ini memperlihatkan bahwa dua figur yang memimpin partai oposisi, yaitu yang tidak ikut serta dalam koalisi gemuk pemerintahan periode kedua SBY, relatif mendapat dukungan yang lebih kuat dibandingkan dengan figur lain yang dilihat sebagai representasi dari partai-partai incumbent,” tutur Philip.

Dari hasil survei CSIS, Megawati dan Prabowo Subianto menempati urutan pertama dan kedua dari perolehan dukungan terbanyak sebagai presiden. Dari 2.117 responden, 10 persen mendukung Megawati dan 6,7 persen mendukung Prabowo.

Sementara, urutan ketiga dan keempat dipegang oleh calon dari partai incumbent, yaitu Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie. Masing-masing mendapatkan dukungan 5,6 persen dan 5,2 persen. detikcom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya