SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA – Raja Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X menolak jika diminta untuk menjadi juru kampanye calon presiden dan wakil presiden.

Pasalnya, sesuai dengan Undang-undang Keistimewaan DIY, kata Sultan, jelas tidak memungkinkan seorang Sultan condong pada partai politik tertentu.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Saya enggak mungkin jadi jurkam dan memang enggak ada yang meminta,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Rabu (28/5/2014).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi mengatakan berencana mengajak Sultan untuk menjadi bagian dari tim kampanye pasangan Prabowo Subiyanto-Hatta Rajasa.

Dia menyatakan tim pemenangan Prabowo-Hatta sedang berupaya mengajak semua gubernur, yang menjadi kader partai koalisi pengusung pasangan Prabowo-Hatta, untuk menjadi ketua tim kampanye di sejumlah provinsi.

“Sultan masih kader Golkar yang masuk partai koalisi pengusung Prabowo-Hatta,” kata Suhardi seusai meresmikan posko relawan Sahabat Prabowo-Hatta di Bantul, pekan lalu.

Sultan menyatakan soal netral atau tidak bukan menjadi urusan Kraton secara kelembagaan. “Itu tidak ada urusan dengan kelembagaan, namun urusan sendiri. Mereka punya hak masing-masing, ” ujar Sultan.

Toh,  lanjut Sultan, selama ini ia tidak pernah mengarahkan kepada anak-anaknya ataupun keluarga besarnya untuk memilih siapa. Apalagi ketika anak-anaknya sudah menikah, ia mengaku tak tak punya hak untuk ikut campur dalam pilihan politiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya