SOLOPOS.COM - Ilustrasi seruan untuk menghentikan kampanye hitam (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, JAKARTA– Kuasa hukum pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburakhman, Rabu (11/6/2014) ini menyambangi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melaporkan Direktur salah satu lembaga survei nasional, yakni Direktur Utama Saiful Mujani Research & Consulting, Saiful Mujani yang diduga telah menyebarkan fitnah di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, Banten kepada capres Prabowo Subianto.

Menurut Habiburakhman, pihaknya melaporkan Saiful Muzani setelah mendapatkan laporan dari aktivis Relawan Gerakan Muda Banten untuk Prabowo-Hatta terkait negatif campaign yang dilakukan oleh Saiful Muzani di depan seluruh warga Desa Bulakan.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

“Yang paling parah, Saiful Muzani juga diduga menyampaikan fitnah yang sangat keji. Dengan mengatakan Prabowo adalah pembunuh, penculik mahasiswa dan dipecat dari dinas militer dengan tidak hormat,” tutur Habiburakhman di Bawaslu, Rabu.

Selain itu, Habiburahkman juga mengatakan bahwa Saiful Muzani pada kesempatan tersebut juga akan memberikan penghargaan kepada desa yang bermartabat dan tidak bermartabat dengan ukuran penilaian desa yang bermartabat adalah desa yang memenangkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

“Dengan ukuran penilaian jika desa yang memenangkan pasangan Jokowi-JK lah yang disebut bermartabat,” kata Habiburakhman.

Habiburakhman sendiri akan melaporkan Saiful Muzani dengan Undang-Undang Pemilu Nomor 42 tahun 2008 tentang kampanye yang tidak boleh dilakukan dengan mencemarkan nama baik orang serta undang-undang pidana Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik.

Habiburakhman sendiri mengaku bahwa pihaknya sudah membawa beberapa barang bukti untuk diserahkan kepada Bawaslu berupa foto-foto, isi pidato, rekaman audio serta beberapa dokumen pendukung lainnya yang digunakan oleh Saiful Muzani di Desa Bulakan.

“Kami juga sudah membawa empat orang saksi yang ada disana. Saiful Muzani selaku tokoh nasional seharusnya sadar bahwa Pemilu Presiden ini bukan sekedar rebut merebut kekuasaan, tapi juga merupakan pendidikan politik yang paling riil bagi rakyat,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya