SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) ternyata pernah mengajukan penawaran senilai Rp7,9 miliar pada timses Jokowi-JK. Sayangnya tawaran ini ditolak karena alas an yang sepele.

Akun Neil Sutarjo mengunggah foto proposal yang diajukan Puskaptis ke laman facebook RELAWAN JOKOWI PRESIDEN, Rabu (9/7/2014). Foto unggahanya memperlihatkan salinan proposal berjudul Jurus Jitu Total Footbal.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Proposal itu rupanya diajukan Puskaptis ke ke Posko Pemenangan Jokowi-JK di Jenggala Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,. Proposal ini ditolak karena alas an yang cukup menggelitik.

“Di antaranya salah nama ‘Yusuf Kalla’, dan tulisan ‘quick qount’,” kata anggota Tim Jokowi-JK, Indra J Piliang, seperti dikuti Detik, Jumat (11/7/2014).

Menurut Indra, hal ini mengindikasikan Puskaptis tidak professional. Seperti diketahui, seperti ejaannya, JK seharusnya ditulis Jusuf Kalla sedangkan “Quick Count” adalah ejaan yang benar untuk “Quick Qount” yang ditulis Puskaptis.

Indra juga menyebut anggaran yang diajukan Puskaptis dianggap tak relevan. “Total dananya Rp 7,9 miliar. Judulnya, Jurus Jitu Total Football. Itu paket lengkap,” tutur Indra.

Indra juga menyoroti strategi yang ditawarkan Puskaptis. Menurut dia, program Puskaptis ketinggalan zaman.

“Kelemahan proposal Puskaptis: abaikan relawan, amankan media, andalkan mobilisasi. Terbaca konvensional dan ketinggalan zaman program pencitraan yang ditawarkan Puskaptis ini. Padat modal,” ujarnya.

Proposal Puskaptis

Dalam proposal yang diunggah di akun facebook relawan Jokowi, Puskaptis memaparkan berbagai strategi yang akan ditempuh untuk memaksimalkan pencitraan calon kliennya. Selain penulisan salah nama JK dan Quick Count, hal mencolok lain adalah anggaran biaya yang ditawarkan.

Puskaptis menganggarkan Rp 7,9 miliar. Rincian biaya yang dimasukkan Puskaptis termasuk untuk program pencitraan dan penggalangan, infrastruktur pengamanan suara pemenangan hingga pelaksanaan quick count.

Terpisah,  Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid tak mau bicara banyak. Dia mengatakan memang pernah mengajukan proposal, tapi tidak ada tindak lanjutnya.

“Kami waktu itu dipanggil Pak Aksa Mahmud. Saya disuruh ke sana. Kita taruh proposal, setelah itu, sudah, tidak ada tindak lanjutnya,” kata Husin .

Husin tak mau membahas soal proposal itu lebih jauh. Dia mengatakan persoalan proposal itu tak perlu diperpanjang.

“Udah nggak usah diungkit lagi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya