SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto (JIBI/Bisnis/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, mempertanyakan adanya dukungan guru besar emeritus kepada Letjen Purn. Prabowo Subianto calon presiden Partai Gerindra. Menurutnya, sebagai pendidik, mereka harus berpijak pada independensi dan cara pandang luas.

“Kalau seorang guru besar atau profesor yang mempunyai keilmuan yang luar biasa tentu dia harus jujur capres mana yang akan di dukung tentunya mempunyai penilaian yang komplit,” ujarnya di Jakarta, Kamis.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Menurutnya, Universitas Indonesia pernah mengadakan penelitian yang sama dan semua calon presiden diberi skor, justru yang mempunyai skor tertinggi adalah Jusuf Kalla dan nomor dua itu Joko Widodo, sedangkan Prabowo Subianto itu berada di luar lima besar.

“Saya condong pada kalau penelitian kepemimpinan, track record, prestasi, visi, misi, itu harus lebih menyeluruh,” paparnya.

Malahan, lanjutnya, dia menduga bahwa dukungan guru besar tersebut itu bersifat transaksional, tentu ada maunya mereka ini. “Jadi saya tidak melihat ada dukungan murni dari guru besar ini. Tentu pasti ada udang dibalik batu, kalau guru besar yang benar-benar sebagai insan cendekia mereka harus memberikan penilaian yang objektif jadi nanti mungkin akan ada lagi guru besar mendukung Rhoma Irama,”  tegasnya

Ia menambahkan kalau kalangan cendekia jadi alat politik,  apa bedanya mereka dengan politisi? Berdasarkan catatan Bisnis, pada Rabu (2/4/2014) sebanyak 300 guru besar emeritus/ non-PNS dan 200 cendekiawan seluruh Indonesia mendeklarasikan dukungannya terhadap Letjen Purn. Prabowo Subianto sebagai calon presiden dari Partai Gerindra.

Salah satu deklarator mantan Rektor Universitas Padjadjaran Bandung, Prof . Yuyun Wirasasmita, mengatakan Indonesia butuh kepemimpinan yang inovatif dan kreatif, memiliki keyakinan akan ideologi Pancasila, yang dapat terus memelihara Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Para guru besar dan cendikiawan itu menyampaikan aspirasinya untuk mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, mandiri dan berkeadilan.

Deklarator dalam penyampaian aspirasi dan dukungan kepada Prabowo Subianto antara lain mantan Rektor Universitas Padjadjaran Bandung Yuyun Wirasasmita, mantan Ketua Forum Rektor periode 2013 Laode Masihu Kamaludin, Marwah Daud Ibrahim, Rektor Universitas Hamka Suyatno.

Lalu, mantan Rektor Unisba Endang Saefullah, Guru Besar Universitas Widiyatama Karhi Nisjar Sardjudin, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Hidayat Salim, Guru Besar Emeritus UIN Syarif Hidayatullah Ahmad Sutarmadi, mantan Rektor Universitas Haluleo Kendari  Mahmud Hamundu, Guru Besar Universitas Padjajaran Bandung Taty Yusron dan Guru Besar Universitas Pancasila Antonius Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya