SOLOPOS.COM - Joko Widodo (kiri), saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.(JIBI/Solopos/Antara/dok)

Solopos.com, JAKARTA – Begini gaya Jokowi dan Ahok saat kali pertama berbincang setelah hasil quick count Pilpres 2014 muncul. Dalam perbincangan melalui telepon, keduanya berbicara banyak tentang Jakarta dan hasil hitung cepat. Ahok sempat bicara soal perseteruan dengan Menpora, Roy Suryo.

Capres yang juga Gubernur DKI Jakarta non aktif, Jokowi menelepon Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ini kali pertma keduanya berbincang seusai Pilpres 2014 lalu.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Sebelumnya Jokowi sempat menelepon Ahok, namun tidak diangkat gara-gara sudah terlelap tidur. Beberapa hari kemudian, Jokowi maupun Ahok lalu berkomunikasi lagi.

Keduanya sempat membicarakan hasil quick count yang berbeda-beda. “Ya Beliau juga bilang tunggu (penghitungan KPU) saja,” kata Ahok menirukan seperti Solopos.com kutip dari Detik, Jumat (11/7/2014).

Dalam perbincangan, Jokowi juga menyatakan kepada Ahok bahwa dirinya akan bertemu dengan Presiden SBY sehari setelah pengumuman resmi hasil Pilpres dari KPU tersebut.

“Beliau bilang, laporan dari presiden pun begitu 22 Juli diumumkan KPU, langsung presiden akan mengundang Beliau datang. Jadi 23 Juli nanti (Jokowi) akan diterima di istana,” ujar politisi partai Gerindra itu.

Mereka berkomunikasi via telepon pada Kamis 10 Juli siang kemarin. Selain bicara Pilpres, Ahok mengaku melakukan koordinasi dengan Jokowi. Banyak permasalahan yang dibahas oleh mereka seperti reshuffle pejabat DKI Jakarta yang tidak perform dan meminta usul untuk pelantikan Sekda yang baru terpilih, Saefullah.

“Saya bilangin (Sekda) ini mau dilantik kapan, Beliau bilang lantik saja. Terus saya bilang eselon II yang enggak perform gimana, mau dituker apa diganti? Beliau bilang ganti saja semua, jadi enggak usah nungguin dia,” jelas Ahok.

Di luar itu, Ahok juga menceritakan soal kasus Taman BMW di Lebak Bulus yang masih dalam perseteruan dengan Menpora, Roy Suryo.

Menurutnya, pemindahan Stadion Lebak Bulus tidak seharusnya kena pasal izin Kemepora karena yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah memindahkannya karena lokasi itu akan digunakan sebagai Stasiun MRT.

“Kita bukan mau membongkar, menjual, kita mau pindahin. Jadi enggak kena pasal izin Kemenpora sebetulnya,” ujarnya menirukan penjelasannya via telepon kepada Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya