Solopos.com, JAKARTA — Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengaku heran denga sikap Partai Demokrat yang secara terbuka pada akhirnya memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pemilu Presiden 2014.
Pasalnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Partai Demokrat adalah salagh satu penandatangan dokumen Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang berisi rekomendasi pemecatann Prabowo dari ABRI.
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
“Kalau itu maka kita ingin mempertanyakan SBY bagaimana dukungannya? Pak SBY, bapak menandatangani pemecatan seseorang, kok bapak dukung? Bagaimana ini logikanya? tanya JK, Selasa (1/7/2014).
Berdasrkan dokumen DKP tersebut, tertulois rekomendasi pemberhentian Prabowo lantaran diduga terlibat dalam kasus penculikan sejumlah aktivis pada 1997/1998 lalu, saat menjabat sebagai Danjen Kopasus.
“Kalau Partai Demokrat dukung pertanyaannya ke Ketua Demokrat. Negeri ini rusak kalau begini sistemnya, tidak konsisten,” ujarnya.
JK sendiri kurang yakin dengan dukungan yang diberikan Partai Demookrat tersebut, selama tidak ada pernyataan langsung dari SBY selaku ketua umum dan pendiri partai.
“Kalau yang dukung (ngomong) SBY baru saya percaya. Dilema betul negeri ini, beliau termasuk yang pecat Prabowo, tiba-tiba didukung jadi panglima tertinggi, bagaimana pula Pak SBY nanti,” sindirnya.