SOLOPOS.COM - Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023). (ANTARA/HO/Dokumen Pribadi)

Solopos.com, JAKARTA — Tim Siaga Tempur TNI mengeklaim telah mengetahui keberadaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Papua sejak Februari 2023 lalu.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono, mengaku saat ini pihaknya sudah mendeteksi lokasi pilot maskapai penerbangan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, itu.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Area sudah (berhasil dideteksi),” kata Julius dikutip dari Bisnis.com, Senin (24/4/2023).

Namun, Julius tidak bisa membeberkan lokasi pilot tersebut berada. Dia memastikan bahwa informasi tersebut bersifat terbatas. Kemudian, untuk perkembangan operasi penyelematan sendiri, Julius mengatakan masih dalam proses pengejaran dan penyelematan. Dirinya berharap operasi ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat dan tidak ada korban jiwa lagi yang jatuh.

“Sudah on progress, semoga dalam waktu dekat bisa diselesaikan, harapan kami selesai dengan aman tidak ada korban lagi,” ucapnya.

Seperti yang diketahui, TNI menegaskan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera pilot pesawat Susi Air Philip Mark Mehrtens belakangan dalam keadaan terjepit. Informasi itu disampaikan Julius menyusul ditemukannya seorang prajurit dari Satgas Yonif R 321/GT, Pratu F., sebagai korban kelima baku tembak dengan KKB dalam misi penyelamatan pilot asal Selandia Baru itu di Mugi-Mam, Nduga, Papua.

“Jadi, mereka [KKB] sudah terjepit sudah bubar, kocar-kacir,” kata Julius, Minggu (23/4/2023).

Indikasi sudah terjepitnya KKB itu, lanjut Julius, dengan semakin intensifnya KKB menyebarkan berita hoaks atau berita bohon kepada masyarakat baik di dalam maupun luar negeri perihal kontak tembak dengan 36 prajurit TNI yang dikirim untuk misi penyelamatan pada Sabtu (15/4/2023).

Lewat berita bohong itu, dia menambahkan, KKB juga intensif untuk meminta dukungan dari kelompok dalam dan luar negeri. Menurut dia, sikap itu menunjukkan kepanikan dari pihak KKB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya