SOLOPOS.COM - PESAING KETAT -- Walikota Solo Joko Widodo dan Gubernur Jateng Bibit Waluyo dalam sebuah acara di Solo beberapa waktu lalu. Jokowi yang saat ini menjadi salah satu kandidat gubernur dalam Pilkada DKI juga disebut sebagai pesaing kuat Bibit Waluyo untuk Pilkada Jateng 2013 mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

PESAING KETAT -- Walikota Solo Joko Widodo dan Gubernur Jateng Bibit Waluyo dalam sebuah acara di Solo beberapa waktu lalu. Jokowi yang saat ini menjadi salah satu kandidat gubernur dalam Pilkada DKI juga disebut sebagai pesaing kuat Bibit Waluyo untuk Pilkada Jateng 2013 mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SEMARANG – Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) bila maju sebagai calon gubernur (Cagub) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jateng 2013 merupakan pesaing utama Bibit Waluyo.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Dari hasil survei yang dilakukan Lembagai Pengkajian Survai Indonesia (LPSI) Semarang pada akhir Januari 2012, Jokowi meraih 6,9% sedang Gubernur Jateng, Bibit Waluyo 17,9%. “Dari hasil survai terhadap 2.500 responden tersebar di seluruh kabupaten/kota terhadap elektabilitas kandidat Cagub Jateng, Bibit menempati peringkat pertama disusul Jokowi,” kata Direktur LPSI Semarang, Muh Yulianto kepada wartawan di Semarang, Rabu (25/4/2012).

Menurut Yulianto, pendukung Bibit Waluyo kuat di wilayah pedesaan dan pedalaman yang tersebar merata di tiap kabupaten/kota. “Sedang Jokowi hanya kuat di wilayah eks Karesidenan Surakarta,” tandasnya.

Lebih lanjut Dosen FISIP Undip Semarang ini menyatakan responden survai diambil dari setiap kabupaten/kota dengan cara random sampling. Masing-masing kabupaten/koat diambil empat kecamatan. Setiap kecamatan diambil beberapa desa disesuaikan dengan jumlah pemilih setiap daerah. “Dengan tingkat margin error survei ini antara 2% sampai 3%,” ujar Yulianto.

Sedang untuk kandidat calon lainnya, di antaranya Tjahyo Kumolo (Sekjen DPP PDIP) 3,4%, Taufik Kurniawan (Sekjen DPP PAN) 3,2%, Wagub Jateng, Rustriningsih 1%, Murdoko (Ketua DPRD Jateng) 1%, Ketua DPW PKS Jateng A Fikri Fiqih 3,2%, Wisnu Hardono (Ketua DPD Partai Golkar Jateng) 2,3%, dan Sekda Pemprov Jateng 0,9%. “Hadi Prabowo yang diperkirakan kuat dengan jaringan birokrasinya ternyata hanya 0,9%, demikian pula dengan Rustriningsih dan Murdoko meraih 1%,” katanya.

Hanya yang menarik sambung Yulianto, dari 2.500 responden itu sebagian besar yakni 64 % menyatakan belum punya pilihan nama Cagub yang akan dipilih pada Pilkada Jateng 2013. Alasan mereka belum menentukan pilihan, karena menilai pelaksanaan Pilkada Jateng masih lama, satu lagi, belum ada deklarasi resmi Cagub serta belum ada Parpol pengusung Cagub. ”Jadi bagi Cagub yang sekarang elektabilitas masih rendah masih punya kesempatan untuk menarik simpati 64% masa mengambang ini,” ujarnya.

Dia menambahkan peta ini bisa berubah bila nantinya Pilkada Jateng 2013 dilakukan melalui DPRD Jateng, maka yang berpeluang besar Sekda Pemprov Jateng, Hadi Prabowo, disusul Murdoko, dan Bibit Waluyo. “Peluang Hadi Prabowo besar karena punya hubungan politik yang baik dengan anggota DPRD Jateng dibandingkan Murdoko dan Bibit Waluyo,” pungkasnya. Gubernur Jateng Bibit Waluyo sebelumnya menyatakan bila rakyat masih menghendaki dirinya, siap dicalonkan lagi sebagai gubernur dalam Pilkada Jateng 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya