SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (kiri) mengenakan jaket merah disaksikan Djarot Saiful Hidayat (kanan) saat pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2017 di Kantor KPUD DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (21/9/2016).(JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Survei Populi Center menyebutkan banyak muslim DKI yang memilih Ahok-Djarot di Pilkada Jakarta 2017.

Solopos.com, JAKARTA — Survei tentang Pilkada Jakarta 2017 menunjukkan hasil berbeda. Jika Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) berpotensi kalah, termasuk karena sentimen agama dan ras, maka Populi Center menyebutkan kesimpulan yang sebaliknya.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Direktur Populi Center Usep Achyar mengatakan pemilih di DKI sangat sulit ditebak. Tidak ada pemilih yang dapat dikelompokan berdasarkan demografi, seperti usia, suku, agama, ataupun partai.

Dia menilai pemilih di DKI tak lagi melihat suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) menjadi isu yang menentukan elektabilitas pasangan calon. Hal itu dapat dilihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa mayoritas penganut agama Islam memilih Ahok dan Djarot. Sebelumnya, LSI mengklaim 40% pemilih muslim DKI Jakarta tidak mau dipimpin gubernur non muslim dan berupaya agar Ahok tidak terpilih.

Pemilih Ahok-Djarot yang beragama Islam tercatat sebesar 42,5% atau hampir dua kali lebih banyak dari pemilih dua pasangan calon lain. Anies Baswedan-Sandiaga Uno meraih 25,3% dan Agus Harimurti-Sylviana Murni mendapat 13,2% pemilih Islam. Pemilih Islam yang belum menjawab dan menolak menjawab sebanyak 13,2% dan 2,2%.

Selain itu, data juga menunjukkan bahwa suku tidak menjadi preferensi pemilih. Agus Harimurti yang berasal dari suku Jawa malah mendapatkan porsi terendah dari pemilih yang bersuku Jawa. Agus-Sylviana meraih 13,7% pemilih bersuku Jawa. Pemilih suku Jawa malah lebih banyak memilih Ahok-Djarot sebesar 54,6% dan 16,6% lainnya memilih Anies-Sandiaga.

Ketua Tim Kampanye Anies dan Sandiaga mengaku senang dengan berbagai hasil survei yang menunjukkan tidak adanya lagi ancaman isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) di Pilkada Jakarta 2017. Dengan demikian nanti yang akan terjadi adalah perang gagasan dan ide membangun Jakarta. Baca juga: Survei Populi: Ahok Masih Perkasa, Mayoritas Pendukungnya Loyal.

Menurutnya, berdasarkan hasil survei Populi Center, pasangan calon Anies dan Sandiaga memiliki potensi besar. Anies dan Sandiaga adalah tokoh yang paling rendah mendapat penilaian negatif. Secara berurut keduanya hanya mendapat 3,5% dan 4%. Hal itu berbeda dengan melihat hasil dari pasangan petahana. Ahok mendapat penilaian negatif tertinggi dengan 18,3% dan disusul oleh Djarot sebesar 6%.

Adapun jika Anies dan Sandiaga unggul dalam hal penilaian negatif, Agus dan Sylvi unggul dalam hal popularitas. Tingkat pengenalannya bahkan berada di atas Sandiaga yang sudah mulai bergerilya sekitar sembilan bulan.

Usep mengatakan itu dapat menjadi modal utama Agus melawan calon lain yang sudah cukup dikenal dalam dunia politik. Menurut Usep, tidak dapat dipungkiri nama Agus begitu populer berkat orang tuanya, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya