SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (kiri) mengenakan jaket merah disaksikan Djarot Saiful Hidayat (kanan) saat pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2017 di Kantor KPUD DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (21/9/2016).(JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Pilkada Jakarta 2017 berpotensi diwarnai kekalahan Ahok. Setidaknya, “pengantar” hasil survei LSI ini menyebutkan Ahok potensial kalah.

Solopos.com, JAKARTA — Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terakhir terkait Pilkada Jakarta 2017 menunjukkan hal mengejutkan. Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) berpotensi kalah dalam kontestasi tahun depan.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Hal itu terungkap dari kicauan Denny JA melalui akun Twitternya, Selasa (4/10/2016) pagi ini. Tanpa menyebutkan hasil survei tersebut, Denny mengungkapkan Ahok berpotensi kalah. “Saya melihat data LSI soal pilkada DKI yang mengejutkan (survei Okt 2016): Ahok potensial kalah!” kicaunya.

Dalam kicauan berikutnya, Denny menyebutkan praktik diskriminasi etnis dan agama. Meski tak langsung menyebutkan kaitannya dengan Pilkada Jakarta atau potensi kekalahan Ahok, masalah etnis dan agama menjadi hal yang sering diperdebatkan sekaligus jualan akhir-akhir ini.

“Praktik diskriminasi etnis dan agama lebih banyak ditemukan di negara otoriter dibandingkan di negara demokrasi,” ujarnya. Baca juga: Survei Populi: Inilah Skenario yang Memungkinkan Ahok Kalah.

Tak hanya sekali ini, Denny juga menyebutkan ungkapan yang sama pada kicauan sebelumnya pada Minggu (2/10/2016) lalu. Menurutnya, data menunjukkan ada hubungan antara rezim pemerintahan suatu negara dan tingkat diskriminasi, terutama diskriminasi etnis dan agama.

Tak ada penjelasan apakah faktor diskriminasi ini juga diukur dalam survei LSI tersebut. Menurut Denny, konferensi pers hasil survei Oktober 2016 baru akan dilakukan pada siang ini. Baca juga: Ahok Lawan Anies Baswedan & Agus, Pilkada Jakarta Diprediksi 2 Putaran.

Survei Oktober merupakan survei pertama LSI setelah ketiga pasangan kandidat gubernur-wakil gubernur mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta. Dalam beberapa survei dari berbagai lembaga, elektabilitas Ahok cenderung menurun dan tidak mencapai 50%. Artinya, Ahok memang bisa saja kalah dalam pilkada yang diprediksi berlangsung dalam dua putaran ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya