SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro memperkirakan isu seputar suku, agama dan ras (SARA) akan semakin tinggi terjadi di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Menurutnya, isu ini menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk melakukan pembunuhan karakter terhadap calon tertentu. “Isu SARA masih signifikan dalam menghadapi Pilkada DKI putaran kedua,” ujar Siti di Jakarta, Minggu (22/7/2012). Siti menjelaskan dalam berpolitik pandangan orang terhadap sesuatu tidak ada yang pasti dan dapat berubah sepersekian detik. Siapapun pihak yang melempar isu tersebut yang pasti bertujuan untuk merusak stabilitas keamanan dalam bermasyarakat.

“Jangan ada dusta di antara mereka. Berikanlah pembelajaran politik yang sehat untuk masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menilai jangan sampai ada rekayasa dari pihak-pihak pasangan calon yang melakukan kampanye-kampanye hitam yang akhirnya merugikan masyarakat. Masyarakat sudah berpartisipasi dan antusias dalam mengikuti Pilkada DKI, dan sebaiknya pasangan calon dan para pendukungnya menghargai antusiasme dan partisipasi masyarakat dengan menggunakan cara-cara berpolitik yang sehat dan fair.

Terkait isu SARA yang dialami salah satu calon, menurutnya perlu menjadi perhatian serius dari tim sukses. Masyarakat akan lebih fokus dalam menguliti profil para kandidat Cagub-Cawagub. “Tidak tertutup kemungkinan isu SARA akan dipertimbangkan oleh masyarakat dalam putaran kedua Pilkada DKI nanti,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya