SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – PKS Solo ikut memberikan masukan yang ikut mendasari beralihnya dukungan PKS kepada pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan bukannya Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Menurut Ketua Dewan Pertimbangan PKS DKI Jakarta Triwisaksana, PKS Solo menginginkan agar Jokowi tetap konsisten menjadi Walikota Solo hingga akhir masa jabatannya. Karena PKS Solo menilai banyak tugas yang mesti dibenahi oleh Jokowi di Solo. “Kader kami di Solo telah memberikan masukan. Mereka menginginkan Jokowi tetap konsisten membangun Solo hingga akhir masa jabatannya,” tegas Triwisaksana di Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Atas dasar masukan kader PKS di Solo itulah, PKS menjatuhkan pilihan ke pasangan incumbent. Jokowi (Joko Widodo) lebih bermanfaat di Solo, sementara di Jakarta lebih baik dikelola yang sudah berpengalaman. “PKS juga ingin memberikan yang terbaik untuk Jakarta,” tegasnya.

Namun, beredar isu bawah PKS Solo tidak menginginkan bila Solo dipimpin oleh Wakil Walikota FX Hadi Rudyatmo yang notebene berkeyakinan non-muslim, jika Jokowi terpilih jadi gubernur DKI. Mengenai isu ini Triwisaksana membantahnya. Menurut dia, tidak ada alasan yang mengarah kepada isu SARA. Dasar tidak didukungnya Jokowi oleh PKS adalah karena inkonsitensi.

“Isu itu tidak benar. Kami tidak mengarah ke isu SARA, jadi jangan dikaitkan ke sana. Visi dan misi Foke sama dengan kami, dan dia konsisten untuk menselesaikan jabatannya hingga akhir masa bakti,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya