JAKARTA--Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyelenggarakan debat cagub cawagub sebagai salah satu rangkaian pilgub DKI putaran kedua. Kegiatan ini dinilai tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku pemilih.
“Kegiatan debat seperti ini tidak terlalu banyak efeknya. Ini cuma basa-basi karena ada perintah dari undang-undang,” ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rungkuti kepada detikcom, Jumat (14/9/2012).
Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah
Ray juga mengatakan bahwa masyarakat telah paham mengenai visi misi yang dibawa oleh masing-masing pasangan calon sejak kampanye di putaran pertama. Perilaku pemilih akan lebih dipengaruhi oleh perilaku sehari-hari para kandidat.
“Kalau visi misi kan sudah tahu saat putaran pertama kemarin. Yang mempengaruhi adalah periaku pemilih bukan lagi visi misi, tapi perilaku dan karakter cagub dan cawagub sehari-hari yang sudah terekam,” lanjutnya.
Pemaparan visi misi itu nantinya akan dikorelasikan dengan karakter para calon yang sudah dikenali oleh para pemilih. “Misalnya orang yang berjanji A dan B tapi gaya bicaranya seperti itu, akan dinilai oleh masyarakat,” tutur Ray.
Selain itu, Ray mengatakan bahwa ketidakefektifan kegiatan ini dikarenakan sempitnya waktu dan format debat yang tidak eksploratif.
“Waktunya sempit dan debatnya kurang eksplorasi. Sebenarnya, apa yang terjadi sehari-hari, itu yang akan lebih direkam masyarakat,” pungkasnya.
Debat kandidat adalah metode kampanye yang KPU DKI Jakarta izinkan untuk putaran II pilgub DKI Jakarta. Kegiatan ini akan berlangsung mulai kemarin malam (14/9) yang disiarkan langsung oleh televisi lokal Jakarta. Kegiatan ini berlangsung hingga 16 September 2012 mendatang.