SOLOPOS.COM - Calon Gubernur Jateng asal PKB, Marwan Jafar (paling depan, dua dari kanan), blusukan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Barokah di Gunting, Wonosari, Klaten, Sabtu (13/5/2017) siang. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Pilkada 2018, Pilgub Jateng tak lama lagi.

Solopos.com, KLATEN – Calon Gubernur Jateng asal PKB, Marwan Jafar, blusukan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Barokah di Gunting, Wonosari, Klaten, Sabtu (13/5) siang. Selain terlibat diskusi dengan ratusanulama di Soloraya, Marwan Jafar juga menyentil kebijakan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang dinilai berbau kontroversial sekaligus tidak menguntungkan rakyat Jateng.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lapangan, kunjungan mantan menteri desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi ke Ponpes Al Barokah Gunting itu juga dihadiri sejumlah tokoh PKB dari tingkat pusat hingga daerah.

Hal itu seperti, Wakil Bendahara Umum DPP PKB, Bambang Susanto; anggota DPR RI dari Fraksi PKB, M. Toha; Ketua DPW PKB Jateng, Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf; Wakil Sekretaris DPW PKB Jateng, Sukirman; Ketua DPC PKB Klaten, Ahmad Mutohar; ratusan ulama di Soloraya.

Kegiatan bertajuk Halaqoh Ulama Rakyat menjadi media diskusi bagi Marwan Jafar dengan ratusan ulama di Soloraya terkait bagaimana memajukan Jateng ke depan yang lebih baik di berbagai bidang, seperti pendidikan, infrastruktur, dan lain sebagainya.

“Saya akan fokus untuk memajukan kesejahteraan petani. Nilai tukar petani [rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan harga indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase] saat ini menurun, yakni di angka 97 persen. Minimal, nilai tukar petani minimal 100 persen. Zaman Pak Bibit [mantan Gubernur Jateng sebelum era Ganjar Pranowo] bisa mencapai 106 persen. Penyebab dari semua itu karena level kebijakan dan level anggaran tidak ada keberpihakan yang jelas. Nanti, juga dibarengi kontrol yang baik. Kebijakan itu akan kami tuangkan dalam roadmap ke depan,” kata Marwan Jafar, saat ditemui wartawan di sela-sela acara.

Nyata

Marwan Jafar bertekad untuk kerja membangun Jateng secara nyata. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan mestinya tidak berbau kontroversial.

“Kebijakan ke depan tak sekadar pencitraan. Tak hanya selfie-selfie seperti itu. Upaya pemberantasan korupsi memang sudah menjadi komitmen bersama. Ke depan [jika terpilih menjadi gubernur], kami juga perlu mengevaluasi kebijakan kontroversial [seperti di Kendeng]. Kebijakan kontroversial harus dihindari karena tidak menguntungkan rakyat dan daerah itu sendiri di waktu mendatang,” katanya.

Ketua DPW PKB Jateng, Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf, mengatakan PKB terus menyolidkan mesin politik guna memenangkan Marwan Jafar di Pilkada 2018. Selain memperkuat kekuatan di kalangan akar rumput, PKB masih aktif menjalin komunikasi politik dengan seluruh partai politik (parpol) di Jateng.

“Kursi PKB di Jateng hanya 13 kursi [PKB peraih kursi terbanyak kedua di Jateng setelah PDIP]. Kami masih butuh tambahan kursi [minimal 20 kursi]. Komunikasi politik masih berlangsung. Hal itu termasuk ke PDIP. Kami tetap menginginkan posisi H 1 [gubernur Jateng],” katanya.

Wakil Bendahara Umum DPP PKB, Bambang Susanto, mengatakan DPP PKB siap mendukung Marwan Jafar meraih posisi gubernur Jateng secara all out.

“Apa yang dilakukan saat ini [Halaqoh Ulama Rakyat] dapat bermanfaat bagi semuanya, bagi kepentingan bangsa dan negara,” katanya.

Informasi yang dihimpun Espos, sejari sebelum blusukan ke Klaten, Marwan Jafar juga sudah blusukan ke Pati dan Blora.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya