SOLOPOS.COM - Gedung BI Solo (JIBI/SOLOPOS/Is Ariyanto)

Gedung BI Solo (JIBI/SOLOPOS/Is Ariyanto)

SOLO — Menjelang momen politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 perputaran uang di Soloraya tidak terdongkrak signifikan.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Kendati demikian, menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern (SPMI), Tigor Silalahi, pihaknya akan mencermati kembali pergerakan perputaran uang untuk dua hari terakhir menjelang Pilgub. Karena awalnya, BI memperkirakan bakal terjadi kenaikan perputaran uang, meski tak sebesar saat menjelang Lebaran.

“Tetapi, ternyata perputaran uang di Solo hingga hari ini normal dan tidak ada kenaikan yang signifikan. Coba besok dua hari kami akan cermati lagi, naik atau tetap sama,” kata Tigor, kepada Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (22/5/2013).

Justru dia menjelaskan, pada bulan Februari 2013 hingga saat ini perputaran uang melalui data inflow di Bank Indonesia (BI) turun dibandingkan posisi September 2012 hingga Januari 2013. Penurunan berkisar 25%.

“Sekarang ini, rata-rata inflow kami sebesar Rp60 miliar per hari. Ini malah posisinya turun, karena pada September 2012 hingga Januari 2013, perputaran uang itu bisa mencapai Rp80 miliar per hari,” kata Tigor.

Dia memperkirakan, perputaran uang terkait momen politik khususnya Pilgub ini mungkin banyak terjadi di Semarang. Saat momen pemilihan kepala daerah (Pilkada) terjadi di wilayah Soloraya, Tigor menegaskan bahwa perputaran uang itu akan tetap meningkat.

“Kalau Pilkada tingkat kabupate, naiknya cukup signifikan. Bahkan dari nilai penukaran uang di BI saat momen-momen Pilkada itu sangat tinggi.”

Meningkatnya perputaran uang itu dipicu meningkatnya kebutuhan masyarakat hingga sektor riil yang berhubungan langsung dengan pesta demokrasi tersebut. Saat ini, pola kampanye calon gubernur dan wakil gubernur mulai bergeser. Bahkan, di sektor riil seperti garmen dan percetakan, tidak banyak menerima dampak dari ajang tersebut. Potensi meningkatnya omzet sektor riil, tidak sebesar lima tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya