SOLOPOS.COM - Empat Pasangan Cagub dan Cawagub Jatim, (dari kiri ke kanan) Soekarwo-Saifullah Yusuf, Eggi Sudjana-M Sihat, Bambang DH-Said Abdullah dan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja foto bersama usai pemaparan visi dan misi cagub dan cawagub di Rapat Paripurna Istimewa DPRD di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Senin (12/8/2013). (JIBI/Solopos/Antara//M Risyal Hidayat/ss)

Solopos.com, SURABAYA – Pilgub Jatim bakal dilangsungkan Kamis (29/8/2013) mendatang. Tahapan demi tahapan Pilgub dilangsungkan. Senin (12/8/2013) dilangsungkan penyampaian visi misi masing-masing Cagub-Cawagub di paripurna DPRD Jatim.

Gubernur Jawa Timur yang akan dipilih 29 Agustus mendatang dituntut mengatasi ekonomi biaya tinggi guna meningkatkan daya saing regional menjelang komunitas ekonomi Asia Tenggara/The ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Dosen Ekonomi Universitas Airlangga Soebagyo menilai ekonomi biaya tinggi bisa dipicu persoalan birokrasi, infrastruktur dan tenaga kerja.

Birokrasi yang tidak pro usaha, sambungnya, menyebabkan biaya ekonomi yang ditanggung pengusaha meningkat. Selain soal perizinan, kecepatan dan kemudahan layanan sebagai insentif usaha perlu ditingkatkan.

“Memang sudah ada perbaikan, tapi high cost economy dari birokrasi masih ada,” jelasnya, Senin (12/8/2013).

Guna meningkatkan daya saing regional, sambungnya, pemerintah daerah juga harus fokus terhadap pengembangan infrastruktur. Daerah penghasil komoditas, kawasan pengolahan dan titik pengiriman hendaknya didukung infrastruktur andal.

Dia memisalkan daerah penghasil beras kawasan mataraman (Kediri, Tulung Agung, Madiun, Jombang) harus dihubungkan infrastruktur yang baik ke Surabaya. Demikian halnya kawasan pedalungan (Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi) harus didukung infrastruktur ke kawasan ekspor.

“Ini tidak hanya soal jalan tol, bisa rel, atau kendaraan pengangkut yang lebih efisien,” jelasnya.

Soebagyo juga menilai kunci daya saing lainnya yakni buruh yang mendukung iklim usaha. Penyampaian aspirasi buruh tetap bisa berjalan asalkan tidak sampai mematikan usaha.

Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur sedianya dilakukan Kamis (29/8) mendatang. Pemilihan diikuti empat pasangan calon, Soekarwo-Saifullah Yusuf, Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah, Eggi Sudjana-Muhammad Sihad dan Khofifah-Herman Sumawiredja.

Sedangkan rangkaian kampanye calon gubernur periode 2014-2019 dimulai Senin (12/8) kemarin, ditandai penyampaian program utama di paripurna DPRD Jatim.

Soekarwo saat penyampaian visi dan misi menilai pertumbuhan ekonomi regional mendekati 7% merupakan dasar ekonomi yang kuat. Terlebih pendapatan domestik bruto lebih dari Rp1000 triliun, nomor dua se-Indonesia di bawah DKI Jakarta.

Di sisi lain, investasi domestik mencapai porsi 80% dari total investasi semester pertama 2013 Rp68,08 triliun. “Itu menandakan industri tumbuh, tapi guna menghadapi AFTA daya saing ekspor harus ditingkatkan. Jangan ekspor bahan mentah,” tegas Soekarwo.

Adapun Eggi Sujana menilai pertumbuhan ekonomi kerap tidak berkorelasi dengan kesejahteraan masyarakat banyak, terbukti indeks kesenjangan tinggi.

Mengatasi problem itu, sambungnya, dana di pemerintah provinsi harusnya dikelola pemerintahan desa yang tahu kebutuhan riil. “Pembangunan harus dikelola kecamatan dan desa sehingga sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Program serupa juga ditawarkan Bambang. Mantan Walikota Surabaya ini menilai desa perlu diberi Rp500 juta per tahun sehingga pembangunan berjalan.

Pemerintah provinsi, menurutnya, tidak harus menjalankan semua program, tetapi hanya bersifat koordinatif terhadap pembangunan wilayah berbasis di desa.

Adapun Khofifah menilai indeks pembangunan manusia Jatim perlu ditingkatkan. Pertumbuhan ekonomi Jatim peringkat kedua nasional tapi IPM di posisi 18 dari 33 provinsi menunjukkan kesenjangan.

“Kesenjangan antarsektor itu tantangan utama pembangunan ekonomi ke depan,” tegasnya.

Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto mengingat keempat pasangan calon bahwa semua program yang disampaikan serupa janji yang harus dipenuhi saat terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur 2014-2019.

Provinsi Jawa Timur terdiri dari 47.154 kilometer, memiliki 446 pulau dan 54 di antaranya dihuni. Terdapat 38 Kabupaten/kota di provinsi itu. Pemilih dalam Pilkada 29 Agustus mendatang sebanyak 30 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya