SOLOPOS.COM - Relawan Teman Ahok dalam sebuah acara di Jakarta. (Istimewa/Temanahok.com)

Pilgub DKI Jakarta makin panas oleh pernyataan mantan Teman Ahok yang menuding ada kecurangan dalam pengumpulan KTP oleh Teman Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Sekelompok orang yang mengaku sebagai mantan Teman Ahok mengungkapkan apa yang terjadi di balik kerja Teman Ahok dalam menggalang dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pengakuan itu mulai dari pengumpulan KTP yang disebut diwarnai praktik pemalsuan hingga mereka digaji seperti karyawan perusahaan.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Tak lama setelah pengakuan mantan Teman Ahok Rabu (22/6/2016) siang, Teman Ahok memberikan klarifikasi. Dalam siaran pers yang ditulis oleh Jubir Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, organisasi relawan itu menjawab satu-persatu tudingan tersebut.

Pertama, mereka mengklarifikasi bahwa mantan Teman Ahok tersebut adalah relawan yang sudah dikeluarkan. Menurut Amalia, Richard Cs dikeluarkan karena berbuat curang dalam pengumpulan KTP via posko Teman Ahok. Hal itu diketahui melalui verifikasi KTP sebelum dikumpulkan.

“Petugas di Markas Pusat akan memperhatikan keanehan di tandatangan, dan no hp. Dan secara random akan mengecek no hp dikonfirmasi, dan menelpon tandatangan yang dicurigai. Semua formulir akan ditandai dan diberi kode, sehingga kita bisa tahu dari posko mana formulir ini berasal, dan setiap itu ada bukti tanda terima. Untuk yang ketahuan curang, KTP mereka tidak akan dihitung dan akhirnya kita keluarkan,” tulis Amalia, Rabu, yang dirilis situs Teman Ahok.

Kedua, Teman Ahok menjawab tudingan kerja Teman Ahok seperti perusahaan. Menurut Amalia, hal ini justru bentuk sikap profesional sebuah organisasi yang tidak sekadar menghabiskan uang. Mereka menyatakan memiliki pemasukan dari penjualan merchandise.

“Teman Ahok merasa tudingan bahwa kita adalah sebuah ‘perusahaan’ ketimbang sebuah gerakan relawan adalah Sebuah Pujian. Teman Ahok memang bukan sebuah gerakan relawan yang menghabiskan uang. Tidak jamannya lagi, dan memberi efek buruk.”

Ketiga, Teman Ahok membantah mengeluarkan uang hingga Rp12 miliar dan menyebutnya sebagai fitnah. Menurut Amalia, angka itu hanya perkiraan pihak yang menuduh. Mereka membeberkan gambaran pengeluaran Teman Ahok dari honor PJ dan koordinator posko, distribusi koran, pengadaan seragam, dan lain-lain.

Disinilah letak fitnah yang lucu yang disampaikan oleh Pak Richard cs. Dari informasi yang kami terima ini bahkan dibuatkan oleh perkiraan ormas yang mempolitisasi mereka. Mari kita tengok sejenak, perkiraan mereka. Berikut penjelasan kami, yang kami confirm dari data keuangan.

Keempat, soal pemalsuan KTP. Mereka justru menyebut hal ini merupakan ulah Richard cs yang bisa dipidanakan. “Kami mendukung para pemilik KTP yang dipalsukan untuk memperkarakan ini secara hukum. Ini diluar pengetahuan kami sebagai organisasi dan kami akan support dengan data-data yang dibutuhkan,” tutup Amalia.
Baca juga: Junimart: 14 Jam Lagi Ada Berita dari Internal Teman Ahok!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya