SOLOPOS.COM - Aksi Ahok saat marah-marah DAG-DKI. (Istimewa/Youtube)

Pilgub DKI Jakarta diramaikan aksi Ahok yang terlihat geram dengan kelompok pendukungnya sendiri.

Solopos.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, lagi-lagi terlihat marah-marah. Mantan Bupati Belitung Timur ini geram dengan aksi yang dilakukan pendukungnya sendiri, DAG-DKI.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

DAG-DKI atau “Dukung Ahok Gubernur DKI” adalah satu dari beberapa kelompok pendukung Ahok. Organisasi yang diklaim bukan ormas politik ini membuat gerakan yang serupa dengan pendukung Ahok di jalur independen, Teman Ahok, dengan mengumpulkan KTP Warga DKI Jakarta.

Seperti diketahui, KTP ini digunakan Ahok untuk melengkapi persyaratan maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

Beberapa bulan terakhir, Ahok mempercayakan pengumpulan KTP kepada Teman Ahok. Namun, ternyata pengumpulan KTP bukan hanya dilakukan Teman Ahok. DAG-DKI juga turut mengumpulkan KTP dengan mengusung nama mandiri, tanpa berkoordinasi dengan Teman Ahok. Rupanya langkah ini tidak disukai Ahok.

Dalam rekaman yang diunggah di laman https://www.youtube.com/watch?v=5C2mEU7BGCg oleh akun Rapler, Ahok tampak geram saat DAG-DKI mendatangi dirinya. Ahok meminta DAG-DKI bergabung dengan Teman Ahok jika ingin mengusung dirinya sebagai Gubernur.

Kejadian yang berlangsung Senin (14/3/2016) petang ini berakhir begitu saja saat Ahok berlalu.

Terkait kejadin ini, DAG-DKI belum memberi konfirmsi. Sedangkan akun media sosial resmi DAG-DKI sulit dilacak. Di Twitter akun @DAG-DKI telah non-aktif sedangkan akun yang mengatasnamakan DAG-DKI terus bertebaran.

Salah satu akun mengonfirmasi telah bersinergi dengan Teman Ahok dan siap melanjutkan dukungan ke Ahok. Akun ini mengunggah bukti serah terima 2.278 KTP yang dilakukan DAG-DKI dan Teman Ahok.

DAG DKI komunitas sudah lama berdiri menjadi pendukung Bapak @basuki_btp dan sdh setahun bersinergi dengan @temanAhok dalam pengumpulan KTP,” tulis @dagdki1.

Akun ini juga membantah tudingan yang mengaku DAG-DKI dipakai untuk bisnis. “Kami mohon kepada semua pihak untuk tidak lagi menyebar berita-berita apapun tentang kami tanpa klarifikasi langsung kepada kami,” lanjut akun itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya