SOLOPOS.COM - Empat Guru Besar yang bakal dikukuhkan yakni Rahayu dari Fakultas Pertanian (FP); Indah Widiastuti, dari FKIP; Peduk Rintayati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); dan Trisulo Wasyanto, dari Fakultas Kedokteran (FK) (dari kiri ke kanan) setelah jumpa pers di kampus setempat, Senin (15/1/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Sejumlah guru besar Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo membahas mengenai isu pelestarian lingkungan dalam pidato pengukuhan yang bakal disampaikan di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS, Selasa (16/1/2024).

Guru Besar FKIP bidang Ilmu Pendidikan Alam (IPA) Sekolah Dasar, Peduk Rintayati menyampaikan pidato berjudul Penguatan Empati Lingkungan di Sekolah Dasar melalui Stimulasi Higher Order Thinking Skill (HOTS) sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Dia mengutip kajian lingkungan hidup oleh Indonesia Environment and Energy Center yang menunjukkan masalah pencemaran Sungai menempati urutan ke-3 dari 10 masalah besar lingkungan hidup di Indonesia. 

Sedangkan pencemaran sungai di Kota Solo, menurut dia, bersumber dari limbah industri batik, baik dari tingkat mikro maupun menengah. Peduk mengatakan menangani kerusakan lingkungan harus dimulai dari rasa empati yang ditanamkan pada siswa sekolah.

“Empati lingkungan merupakan kecenderungan tindakan seseorang untuk memahami situasi dengan kepedulian dan mengerti tentang lingkungan hidup,” kata dia dalam jumpa pers di UNS Solo, Senin (15/1/2023).

Dia menjelaskan penguatan empati lingkungan dapat dilakukan melalui ranah kognitif. Itu berarti harus terintegrasi dalam pembelajaran melalui stimulasi keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).

HOTS menekankan pada kemampuan siswa untuk menganalisis permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya. Kemudian melakukan evaluasi tentang dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Baru setelahnya siswa diharapkan mampu mencipta atau memberikan solusi atas kerusakan lingkungan yang telanjur terjadi.

“HOTS melandasi kognitif seseorang dalam menentukan cara berpikir, bertindak, dan ikut merasakan secara mendalam tentang situasi lingkungan,” kata dia.

Guru Besar FKIP dalam bidang Ilmu Teknik Material, Indah Widiastuti juga memberikan pemaparan untuk menjawab masalah lingkungan. Dia berfokus pada penguatan green skills di sekolah kejuruan seperti SMK. Pidato yang disampaikan berjudul Eksplorasi Material Berbasis Plastik Daur Ulang dalam Penguatan Green Skills pada Technical Vocational Education & Training (TVET).

Green skills sendiri merupakan keterampilan yang bisa dikembangkan di sekolah untuk nantinya menghasilkan output atau keluaran yang ramah lingkungan.

Indah lebih menekankan pada produk ramah lingkungan, yakni plastik daur ulang yang bisa dimasukkan ke dalam pembelajaran di level Technical Vocational Education & Training (TVET), termasuk SMK.

“Selama beberapa waktu melakukan evaluasi aspek performa material bersama tim dari pendidikan Teknik dan Kejuruan, kami melihat bahwa eksplorasi material berbasis plastik daur ulang ini menghadirkan peluang dalam meningkatkan green skills,” kata dia.

Dia menambahkan pengembangan green skills diperlukan untuk mendukung transisi menuju kehidupan yang berkelanjutan. Karena, menurut dia, kemampuan ini akan memungkinkan individu untuk mengembangkan pola pikir ramah lingkungan.

Indah menjelaskan penguatan green skills melalui eksplorasi material berbasis plastik daur ulang bisa diterapkan dalam aktivitas pembelajaran di sekolah dan riset di kampus-kampus. 

Sekretaris Senat Akademik UNS Solo, Mohammad Jamin, mengatakan terdapat empat guru besar baru yang dikukuhkan. Keempat Guru Besar itu yakni Peduk Rintayati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); Trisulo Wasyanto, dari Fakultas Kedokteran (FK); Indah Widiastuti, dari FKIP, dan Rahayu dari Fakultas Pertanian (FP). 

Trisulo Wasyanto dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah Perawatan Intensif dan Kegawatan Kardiovaskuler pada FK. Pidato inagurasi yang akan dibawakan berjudul Peran Novel Biomarker Dalam Diagnostik dan Prognostik Serangan Jantung Mendadak.

Sedangkan Rahayu, dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pedology dan Survey Tanah pada FP. Pidato yang akan dibawakan berjudul Implementasi Pedologi Dalam Menjawab Kebutuhan Pertanian dan Non Pertanian di Masa Depan.

“Selamat kepada empat Guru Besar baru, semoga dengan disiplin ilmunya masing-masing dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk UNS namun juga untuk masyarakat,” kata Jamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya