SOLOPOS.COM - Silvio Berlusconi (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, SOLO – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bukan satu-satunya pemimpin dunia yang “bermasalah” dengan Bahasa Inggris. Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi hingga Kanselir Jerman Angela Merkel pernah dibully media massa AS gara-gara ketidakmampuan mereka dalam berbahasa Inggris.

Media massa Amerika Serikat (AS), Washington Post sempat menulis, “[Akhirnya] tahun ini, dia [Angela Merkel] berpidato di Parlemen Inggris dengan bahasa Inggris yang tidak sempurna, namun tetap dapat dipahami.”

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Merkel sebenarnya bisa berbahasa Inggris, namun dengan logat dan pengucapan yang tak begitu baik. Merkel justru lebih fasih berbahasa Rusia.

Selain Angela Merkel, eks-Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi tak pernah sekalipun menggunakan Bahasa Inggris. Sering tampil di muka publik, Silvio lebih nyaman menggunakan Bahasa Italia. Hal yang sama dia lakukan saat berpidato di forum internasional.

Sama halnya dengan mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Presiden Tiongkok saat ini Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, hingga Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy. Para pemimpin dunia itu harus membawa penerjeman setiap ada kunjungan internasional.

Setali tiga uang, tak bisa menguasai Bahasa Inggris barangkali jadi salah satu hal yang membuat pertemuan Vladimir Putin dan Barack Obama berlangsung kaku. Putin tak pernah berbahasa Inggris. Diwawancarai media dengan bahasa Inggris, dia hampir selalu menjawab dalam bahasa Rusia.

Gaya pidato Joko Widodo (Jokowi) di forum KTT APEC memang terbilang unik. Pakai Bahasa Inggris berlogat Jawa, pidato berformat presentasi Jokowi menuai beragam komentar.

Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana menyebut gaya bahasa Inggris Jokowi menegaskan jargonya “Jokowi adalah Kita.”

“Slogan waktu Pak Jokowi kampanye presiden yaitu ‘Jokowi adalah kita’. Nah, kata ‘kita’ ini merujuk kepada masyarakat Indonesia, yang secara umum, Bahasa Inggris-nya enggak canggih. Ini merefleksikan kemampuan bahasa Inggris-nya Pak Jokowi adalah kemampuan kebanyakan orang Indonesia,” kata Hikmanto seperti dikutip Solopos.com dari Detik, Selasa (11/11/2014).

Hikmahanto memandang aksen Jokowi itu bisa menjadi identitas Indonesia di arena pergaulan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya