SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Penolakan terhadap mobil dinas mewah pejabat terus bergulir. Kali ini organisasi yang menamakan Petisi 28 menyampaikan penolakannya.

“Dengan diberikannya mobil dinas mewah, maka moralitas pemimpin dan pejabat negara telah musnah,” ujar perwakilan dari Repdem, Masinton Pasaribu dalam deklarasi yang dibacakan di Doekoen Cafe, Jl Raya Pasar Minggu, Kamis (7/1).

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Menurut Masinton, harga sebuah mobil dinas yang mencapai Rp 1,3 M jelas-jelas telah menghamburkan uang negara dan mencerminkan moralitas yang sudah terdegradasi. Parahnya lagi, kata Masinton, hal ini juga diikuti para wakil rakyat yang duduk di DPR maupun DPD.

“Mengguritanya perilaku tidak wajar serta berfoya-foya para pemimpin dan pejabat telah menyedot anggaran negara yang sangat besar,” terang mantan aktivis 98 ini.

Sementara itu mantan KSAD Jendral purn Tyasno Sudarto yang hadir mengatakan, pemimpin seharusnya melayani rakyat. Namun yang terjadi di Indonesia justru pemimpin yang minta dilayani.

“Kerusakan sistem di Indonesia dari hulu ke hilir. Yang rusak sistem dan pemimpinnya, kalau mau diperbaiki ganti rezim dengan sistemnya sekarang,” kata Tyasno.

Tyasno pun meminta rakyat agar bertindak menyikapi perilaku para pejabat yang semakin menyengsarakan rakyat.

“Jalannya cuma satu, revolusi!” tegas Tyasno yang disambut tepuk tangan dan teriakan revolusi peserta yang hadir.

Pada saat dilangsungkan deklarasi teriakan agar SBY mundur terdengar menggema dalam acara ini.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya