SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutand an lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan. (Antara)

Solopos.com, BANJARBARU — Seorang petani bernama Supian Suri, 55, meninggal dunia saat berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Supian Suri menjadi korban karena tidak memakai alat pelindung diri (APD) saat memadamkan api di lahan miliknya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Saat BPBD menemukan korban dalam kondisi pingsan dan tidak memakai pengaman sehingga banyak menghirup asap,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Raniansyah saat dikonfirmasi di Rantau, Kalimantan Selatan, Selasa (29/8/2023).

Supian Suri ditemukan pingsan saat peristiwa karhutla di sentral cabai rawit, Desa Hiyung, Senin (28/8/2023) sekitar pukul 14.00 Wita.

Petani tersebut berjibaku memadamkan api untuk menyelamatkan tanaman cabai rawit di atas lahan miliknya.

Setibanya BPBD Tapin di lokasi, petani itu ditemukan pingsan di lahan tersebut, kemudian langsung dievakuasi warga menuju ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) Tapin.

“Asap itu mengakibatkan sesak napas,” ucapnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Staf Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tapin Zainal menyaksikan korban saat menuju RSUD Datu Sanggul Harapan Sehat, atau berjarak kurang lebih 20 km dari lokasi kejadian.

“Korban mengalami sesak napas hingga mual. Sempat dirawat sekitar 25 menit di rumah sakit,” ujarnya.

Saat dalam perawatan di rumah sakit, lanjut Zainal, petani itu meminta izin untuk ke kamar mandi, lalu terjatuh. Setelah itu, dinyatakan tak bernyawa.

“Dokter menduga korban meninggal karena serangan jantung,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya