SOLOPOS.COM - ilustrasi (google)

Pesawat Rusia yang jatuh di wilayah Kairo, Sabtu (31/10/2015),  membawa 200 orang lebih. 

Solopos.com, KAIRO-Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung-jawab atas jatuhnya satu pesawat Rusia pada Sabtu (31/10/2015) di Sinai, Mesir, sehingga menewaskan lebih dari 200 orang di dalamnya.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Kelompok yang berpusat di Sinai, yang telah mengumumkan kesetiaan kepada Islamic State (IS), mengatakan di Twitter bahwa anggotanya “berhasil membidik pesawat tersebut dan menewaskan semua penumpangnya”.

Seperti dilansir Xinhu, Minggu (1/11/2015),serangan itu, kata kelompok tersebut merupakan aksid “pembalasan atas operasi militer Rusia di Suria.”

Sebuah rekaman video yang disiarkan oleh kelompok tersebut memperlihatkan satu pesawat tiba-tiba terbakar dan jatuh. Namun video itu tidak dibisa diabsahkan pada saat ini.

Sementara itu Amir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Ath-Thani dan Wakil Amir Skheikh Abdullah bin Hamad Ath-Thani pada Sabtu mengirim ucapan belasungkawa kepada Presiden Federa Rusia Vladimir Putin. Kedua pejabat senior Qatar tersebut menyampaikan belasungkawa dan simpati buat korban pesawat penumpang Rusia yang jatuh di Kota El-Arish, Mesir.

Dari Manama diberitakan Perdana Menteri Bahrain Pangeran Khalifa bin Salman Al-Khalifa juga mengirim ucapan belasungkawa kepada Presiden Putin sehubungan dengan jatuhnya korban dalam kecelakaan pesawat Rusia di Semenanjung Sinai.

Pesawat Airbus A-321 yang dioperasikan oleh Perusahaan Penerbangan Rusia Kogalymavia dan membawa 217 penumpang serta tujuh anggota awak jatuh di Semenanjung Sinai tak lama setelah pesawat itu lepas-landas dari Kota Pelancongan Laut Merah, Sharm-esh-Sheikh, pada Sabtu pagi.

Pesawat tersebut lepas-landas pada pukul 05.51 waktu setempat (10.51 WIB) dan hilang dari radar setelah 30 menit mengudara, kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri Mesir.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menetapakan tanggal 1 November sebagai Hari Berkabung Nasional. Penetapan itu menyusul terjadinya insiden jatuhnya pesawat maskapai Rusia, Kogalymavia di Sinai Utara, Mesir.

Putin menyampaikan itu sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu (31/10/2015). Putin juga mengungkapkan belasungkawa dan duka mendalam kepada para keluarga korban kecelakaan pesawat jenis Airbus A-321 itu.

Selain itu, Putin juga memerintah kepada jajaran kementeriannya untuk segera memberikan bantuan langsung kepada keluarga korban yang tewas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya