SOLOPOS.COM - Peta perjalanan pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang hilang, Sabtu (8/3/2014). (Istimewa/CNN)

Solopos.com, KUALA LUMPUR —  Pemerintah Malaysia bersama badan inteligen internasional tengah gencarkan penyelidikan terkait empat penumpang pesawat  Malaysia Airlines yang diduga gunakan identitas palsu.

Dilansir Reuters, Minggu (9/3/2014) Menteri Transportasi Malaysia, Hishamuddin Hussein menuturkan telah mengantongi identitas keempat penumpang itu.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Empat nama semua ada pada saya. Saya telah menunjukkan kepada badan-badan intelijen kami dan saya juga telah berbicara pada badan-badan intelijen internasional untuk bantuan,” kata Hishamuddin.

Pesawat yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak itu hilang pada Sabtu (8/3) di lepas pantai Vietnam.  Tidak ada laporan cuaca buruk dan tanda-tanda lain sebelum pesawat Malaysia Airlines MH370 lenyap dari layar radar, sekitar satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Lebih lanjut Hishamuddin yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan itu mengatakan pihaknya juga telah menghubungi badan Investigasi Amerika Serikat (AS),  Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk bekerja sama dalam mengungkap hal itu. “Kami melihat segala kemungkinan, ” katanya. Namun ia mengungkapkan saat ini pihaknya fokus untuk menemukan keberadaan pesawat.

Pejabat di  China seperti dilaporkan Xiamen Daily mengungkapkan salah satu penumpang yang terdaftar sebagai penumpang di penerbangan itu, nyatanya berada di rumah. Nama di paspor dan nomor paspor tidak sesuai. Meski demikian belum jelas apakah identitas yang menggunakan nama warga China itu di antara mereka yang diteliti.

Manifes yang dikeluarkan maskapai penerbangan termasuk nama warga Austria, Christian Kozel dan warga Italia Luigi Maraldi. Namun nyatanya mereka tidak berada di pesawat. Paspornya Kozel dicuri dua tahun lalu saat ia melakukan perjalanan di Thailand.

Sementara ibu paspor Maraldi seperti dikatakan ibunya, Renata Lucchi, hilang, diduga dicuri  di Thailand pada tahun 2013. Para pejabat keamanan AS dan Eropa mengatakan  tidak ada bukti kecurangan dan mungkin ada penjelasan lain untuk penggunaan paspor dicuri .

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya