PESAWAT MALAYSIA AIRLINES HILANG : WNI Ada di Pesawat yang Hilang, Ini Nomor yang Dapat Dihubungi

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyebutkan tujuh warga negara Indonesia (WNI) berada dalam pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 yang menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing, Tiongkok.

Dalam rilis yang diterima Bisnis, Sabtu (8/3/2014) malam, Kemenlu menyebutkan bahwa tujuh WNI tersebut merupakan bagian dari rombongan perjalanan yang terbang pada dini hari tersebut. Hanya saja, Kemenlu belum melansir nama-nama WNI yang menjadi penumpang pesawat tersebut.

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

Namun demikian, Kemenlu memfasilitasi WNI yang merasa anggota keluarganya ikut dalam pesawat Malaysia Airlines MH 370 tersebut untuk memperoleh informasi perkembangan lebih lanjut.

Keluarga dapat menghubungi Direktorat Perlindungan WNI melalui nomor HP +6282112450500 atau melalui email pwni.bhi@kemlu.go.id. Keluarga juga dapat menghubungi KBRI Kuala Lumpur melalui nomor telepon +60-3-2116-4016/4017 atau email info@kbrikualalumpur.org serta KBRI Beijing melalui nomor telepon +86-18-612083585 atau email set.beijing.kbri@kemlu.go.id.

Saat ini, Kemenlu melalui KBRI Kuala Lumpur sedang berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif dengan pihak Malaysia Airlines untuk mengidentifikasi dan klarifikasi informasi terkait ketujuh WNI dalam pesawat Boeing 777-222.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Marty M. Natalegawa mengemukakan sejak awal terus mengikuti perkembangan insiden ini. Ia telah memberikan instruksi kepada KBRI Kuala Lumpur dan KBRI Beijing untuk mengambil langkah-langkah antisipatif yang diperlukan.

“Pemerintah Indonesia mengikuti dengan keprihatinan yang mendalam perkembangan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang membawa 239 penumpang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, Tiongkok dini hari Sabtu 8 Maret 2014,” ujarnya dalam rilis.

Menurut Marty, KBRI Kuala Lumpur telah menempatkan pejabatnya di Kuala Lumpur International Airport untuk terus berkomunikasi dengan pihak Malaysia Airlines dan memfasilitasi keluarga penumpang.