SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencitraan satelit atas lokasi hilangnya MH370 (Marufish.com)

Solopos.com, CANBERRA — Dua objek yang terpantau satelit komersial Australia, Kamis (20/3/2014), belum juga ditemukan oleh tim pencari. Kini malah muncul banyak keraguan bahwa objek tersebut merupakan pecahan pesawat Malaysia Airlines MH370.

Otoritas Keamanan Laut Australia menyatakan pesawat dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat (AS), ini telah menyisir area yang sesuai koordinat yang ditunjukkan satelit kemarin. Titik tersebut merupakan daerah terpencil yang berada sekitar 1.500 mil di barat laut Perth, Australia Barat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sayangnya, mereka belum menemukan apa-apa di daerah itu. Pesawat-pesawat ini juga hanya mampu terbang antara dua-tiga jam untuk melintasi kawasan itu karena keterbatasan bahan bakar.

Untungnya, sejak Kamis, pencarian ini juga dibantu sebuah kapal kargo Norwegia yang dialihkan ke kawasan itu atas permintaan Australia untuk mencari objek yang diduga pecahan MH370. Para awak kapal tersebut telah bekerja sepanjang malam untuk mencari objek tersebut. “Semua orang di dek kapal sedang melanjutkan pencarian. Mereka menggunakan lampu dan [teropong] binocular,” kata juru bicara Norwegian Shipowners Association, Erik Gierchsky, kepada CNN.

Sementara itu, keraguan membayangi pencarian objek tersebut. Seorang investigator senior dari AS mengaku sangat ragu bahwa objek yang ditunjukkan satelit itu merupakan bagian dari pesawat. “Saya sudah melihat gambarnya. Pecahan-pecahan itu terlalu besar,” katanya seperti dikutip New York Times, Kamis. Menurutnya, jika jatuh, pesawat seharusnya pecah dalam ukuran lebih kecil.

Ini merupakan objek kedua yang ditangkap satelit dalam pencarian MH370. Sebelumnya, satelit mata-mata China juga mengidentifikasi ada objek yang diduga MH370 di Laut China Selatan. Namun objek yang akhirnya tak ditemukan itu juga berukuran sangat besar untuk ukuran pecahan pesawat.

Sebenarnya, pihak Australia dan Malaysi juga sudah mengingatkan objek ini bisa jadi memang bukan berasal dari pesawat.  Bisa saja objek itu berasal dari pecahan benda lain, seperti kapal atau kontainer yang jatuh dari kapal kargo. “Untuk menganalisis gambar itu cukup sulit. Butuh penerjemahan dari frame-frame,” kata John McGarry, komandan Royal Australian Air Force, dalam jumpa pers di Canberra, Kamis, seperti dikutip CNN.

Gambar satelit tersebut dikirim segera setelah objek tersebut tertangkap sedang mengapung di kawasan terpencil Samudera Hindia tersebut. Karena itu, temuan ini masih lebih dipercaya daripada temuan satelit China beberapa waktu lalu.

“Setidaknya ada petunjuk yang kredibel. Ini memberi kami harapan. Sepanjang ada harapan, kami akan melanjutkan [pencarian],” kata Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya